Rumah Tahfidz Qur'ani Malang - Mencetak Generasi Penghafal Al Qur'an yang Cerdas

  Cara agar Cinta Sehidup Semati sama Al-Qur'an Oleh Ustadz Saihul Basyir, Lc Al-Hafizh 1. 6M  Mengimani, Membaca, Memahami, Menghafal, Mengamalkan, Mengajarkan.  2. Bergaul dengan Al-Qur'an Tak dapat dipungkiri bahwa teman memiliki pengaruh yang besar terhadap keseharian. Jika kita bergaul dengan orang-orang yang mencintai Qur'an, maka kita akan terbawa.  Dekatkanlah diri pada orang-orang yang menghafal dengan tulus dan ikhlas.  3. Mencari guru Guru adalah pemberi cahaya ilmu. Carilah guru-guru terbaik untuk membersamai langkah kita dalam mendekatkan diri pada Al-Qur'an. Agar cahaya Al-Qur'an bisa sampai kepada kita melalui wasilahnya.  4. Tazkiyatun Nafs Salah satu penghalang nikmat membersamai Al-Qur'an adalah maksiat dan dosa-dosa. Maka sering-seringlah membersihkan jiwa dengan bertaubat dan memperbanyak amalan. Agar Al-Qur'an mau dibersamai oleh kita.  5. Istiqomah Semakin sering berinteraksi, maka semakin rindu akan menjadi. Seringkali cintapun tumbuh

  AGAR ANAK HAFAL ALQURAN SEBELUM 7 TAHUN ‼‼ Setiap orang tua ingin anaknya menjadi Sholih dan Sholiha. Saya yakin Anda juga begitu kan? Hingga akhirnya menjadi ahlul Al-Quran di dunia ini. Sungguh tidak akan sia-sia perjuangan Kita dalam mendidik anak. Apakah Anda juga mencita-citakan yang demikian? Mendengar suara putra putri kita melantunkan hafalan saja sudah sangat menentramkan hati kita sebagai orang tua. Inilah kiat-kiat praktis mendidik putra putri kita hafal Al Quran sebelum usia 7 tahun. Kiat-kiat ini disampaikan oleh Syeikh Dr. Kamil 29 Ramadan 1437 Hijriyah. Kiat-kiat ini disampaikan beliau Berdasarkan pengalaman Beliau dalam mendidik ketiga putra putrinya. Putra putri Beliau,  hafal Al Quran 30 juz dalam usia 4,5 tahun semua putra-putri beliau hafal Al Quran 30 juz sebelum usia mereka 5 tahun : 1.Tabarok hafal 30 juz sebelum usianya 4,5 tahun 2. Yazid hafal 30 juz ketika usianya 4,5 tahun 3. Zainab hafal 30 juz ketika usianya 5 tahun Inilah kiat-kiatnya. : 1. ketika anak k

 SYUKUR NIKMAT Nikmat yang Allah SWT berikan kepada kita, tidaklah terhitung banyaknya. Bahkan kalau kita mencoba melakukan hitungan itu, tidak akan kita mampu karena banyaknya. "Dan jika kamu (mencoba) menghitung (nikmat Allah), pastilah tidak akan mampu melakukannya," demikian firman-Nya dalam Al quran. Mensyukuri nikmat, antara lain dengan cara lisan, yakni mengucapkan hamdalah, alhamdulillah. Seraya dicamkan dalam hati, betapa Mahakasih dan Mahasayangnya Allah. Sedangkan bersyukur dalam bentuk perilaku adalah memperlakukan nikmat yang ada sesuai yang dikehendaki Allah, Sang Pemberi Nikmat. Nikmat sehat misalnya, tentu saja harus disyukuri dengan menggunakan kesehatan itu dengan giat beribadah kepada-Nya. Juga, termasuk bersyukur, adalah memelihara kesehatan itu. Misalnya dengan berolahraga dan memakan makanan yang halal dan bergizi. Mensyukuri nikmat sehatnya (normalnya) pendengaran, penglihatan, dan suasana hati, haruslah disyukuri dengan jalan hanya mendengar, melihat,