Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2023

TAQWA

  TAQWA Hadist Rasulullah shallahu alaihi wasallam Seorang sahabat mulia yang bernama abu dzar Al-Ghifari Radhiyallahuanhu menceritakan kepada kita,bahwa pada suatu hari dia mendengar Rasulullah bersabda: اِتَّقِ اللهَ حَيْثُماَ كُنْتَ... "Bertaqwalah kalian kepada allah dimanapun kalian berada Kisah Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahuanhu  Adik adik yang dirahmati Allah subhanahuwata'ala,sebelum mempelajari hadist tadi,mari kita mengenal terlebih dahulu sahabat mulia Abu Dzar Al-Ghifari. Banyak sahabat Rasulullah yang di kenal dengan nama panggilan mereka.salah satunya sahabat yang mulia ini.dia di kenal dengan nama panggilannya,Abu Dzar Al-Ghifari.nama asli beliau adalah Jundub bin Junaadah.Abu Dzar berasal dari suku Ghifari yang tinggal di lembah Waddan,dekat kota Makkah. Abu dzar masuk islam setelah mendengar kabar kenabian Rasulullah. Pada suatu hari,Abu Dzar menyuruh adiknya yang bernama Anis pergi ke Mekkah untuk mencari kabar tentang Muhammad shallallahu alaihi wasallam.s

INTROSPEKSI DIRI

  INTROSPEKSI DIRI Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata, "Diantara amalan paling bermanfaat bagi jiwa adalah seseorang duduk sesaat karena Allah ketika ia hendak tidur untuk mengintrospeksi diri -di saat itu-, apa kerugian dan keuntungan yang didapatkan di siang harinya. Lalu dia memperbaharui taubat nasuha antara dirinya dengan Allah. Kemudian dia tidur dalam keadaan telah bertaubat. Selain itu hendaknya dia bertekad untuk tidak mengulangi dosanya selepas bangun tidur. Hendaknya amalan ini dikerjakan setiap malam, karena seandainya dia meninggal pada malam itu, maka dia meninggal dalam keadaan bertaubat. Jika terbangun dari tidurnya, maka dia bangun dalam keadaan semangat untuk beramal dan bergembira karena belum tiba ajalnya sampai dia berjumpa dengan Rabnya dan dia berupaya mengejar kebaikan yang terlewatkan dari dirinya. Tidak ada sesuatu yang lebih bermanfaat bagi hamba ketimbang tidur yang semacam ini. Terlebih jika hal itu diiringi dengan zikir kepada Allah dan mengerjakan ama

3 golongan ahli Al-Quran

  3 golongan ahli Al-Quran ثُمَّ اَوْرَثْنَا الْكِتٰبَ الَّذِيْنَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَاۚ فَمِنْهُمْ ظَالِمٌ لِّنَفْسِهٖ ۚوَمِنْهُمْ مُّقْتَصِدٌ ۚوَمِنْهُمْ سَابِقٌۢ بِالْخَيْرٰتِ بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِيْرُۗ.  Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar. Tafsir surat Al- Fatir ayat 32 :  Kemudian Kami memberikan al-Qur’an (setelah binasanya umat-umat) kepada orang-orang yang kami pilih dari umat Muhammad, diantara mereka ada yang menzhalimi dirinya sendiri dengan melakukan sebagian kemaksiatan, diantara mereka ada yang pertengahan, yaitu orang yang menjalankan kewajiban dan meninggalkan larangan-larangan, dan diantara mereka ada yang berlomba-lomba dalam kebaikan dengan izin Allah, yakni bersungguh-sungguh dan berseger