Langsung ke konten utama

TAQWA

 


TAQWA


Hadist Rasulullah shallahu alaihi wasallam

Seorang sahabat mulia yang bernama abu dzar Al-Ghifari Radhiyallahuanhu menceritakan kepada kita,bahwa pada suatu hari dia mendengar Rasulullah bersabda:

اِتَّقِ اللهَ حَيْثُماَ كُنْتَ...

"Bertaqwalah kalian kepada allah dimanapun kalian berada


Kisah Abu Dzar Al-Ghifari radhiyallahuanhu 

Adik adik yang dirahmati Allah subhanahuwata'ala,sebelum mempelajari hadist tadi,mari kita mengenal terlebih dahulu sahabat mulia Abu Dzar Al-Ghifari.

Banyak sahabat Rasulullah yang di kenal dengan nama panggilan mereka.salah satunya sahabat yang mulia ini.dia di kenal dengan nama panggilannya,Abu Dzar Al-Ghifari.nama asli beliau adalah Jundub bin Junaadah.Abu Dzar berasal dari suku Ghifari yang tinggal di lembah Waddan,dekat kota Makkah.


Abu dzar masuk islam setelah mendengar kabar kenabian Rasulullah.

Pada suatu hari,Abu Dzar menyuruh adiknya yang bernama Anis pergi ke Mekkah untuk mencari kabar tentang Muhammad shallallahu alaihi wasallam.sepulang dari Mekkah,Anis menceritakan kepada Abu Dzar bahwa Muhammad benar benar seorang nabi yang berasal dari kota Makkah.Anis sangat kagum dengan akhlaq Rasulullah yang sangat mulia.Mendengar cerita adik nya,Abu Dzar langsung pergi ke Makkah dengan bekal seadanya.ketika sampai di Makkah,Abu Dzar bertemu dengan Ali bin Abi Thalib.

Ali radiyallahhu'anhu mengajak Abu Dzar untuk bertemu dengan Rasulullah.sesampainya di rumah Rasulullah,Abu Dzar mengucapkan salam kepada beliau.Rasulullah sangat kagum dengan sikap dan akhkaq Abu Dzar yang mulia.semoga Allah meridhai Abu Dzar Al-Ghifari.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 resep / kiat untuk mendapatkan hasil maksimal dari Al Qur'an

  3 resep / kiat untuk mendapatkan hasil maksimal dari Al Qur'an 1. Kuantitas (membaca dalam jumlah yang banyak) 2. Kualitas (Berusaha mempelajari, memahami, mengamalkan) 3. Intensitas (Kita selalu berinteraksi dengan Al qur’an) (sumber:Mulazamah Sabtu Ustadz Abdullah Hadromi)

Nasihat & Refleksi untuk Penuntut Ilmu

  Nasihat & Refleksi untuk Penuntut Ilmu 1. Luruskan niat. Belajarlah bukan untuk terkenal, tapi agar Allah ridha dan ilmu itu membawa manfaat bagi dirimu dan orang lain. 2. Sabar dan rendah hati. Ilmu tidak bisa dikuasai dengan tergesa-gesa. Imam Asy-Syafi’i berkata: “Tidak akan diperoleh ilmu kecuali dengan enam perkara: kecerdasan, semangat, kesabaran, biaya, bimbingan guru, dan waktu yang lama.” 3. Amalkan apa yang dipelajari. Ilmu tanpa amal seperti pohon tanpa buah. Rasulullah ﷺ bersabda: “Ilmu yang tidak diamalkan seperti harta yang tidak dinafkahkan.” (HR. Ad-Dailami) 4. Cari lingkungan yang mendukung. Bertemanlah dengan orang-orang yang haus akan ilmu. Cahaya ilmu akan lebih kuat ketika berkumpul bersama orang baik. 5. Jaga adab sebelum ilmu. Ulama terdahulu berkata: “Kami belajar adab selama 30 tahun sebelum belajar ilmu selama 20 tahun.” Karena adab-lah yang membuat ilmu menjadi berkah. “Menuntut ilmu bukan hanya tentang banyaknya yang kita tahu, tapi tentang seberap...

Memanfaatkan Panca Indra Dalam Menghafal Al-Qur’an

  Memanfaatkan Panca Indra Dalam Menghafal Al-Qur’an Menghafal Al-Qur'an adalah ibadah yang mulia, namun banyak yang menghadapi berbagai tantangan dalam prosesnya. Beberapa masalah umum yang sering dihadapi saat menghafal Al-Qur'an antara lain: Kurangnya Konsistensi, Sulit Menghafal Ayat yang Panjang, Cepat Lupa, dan lain-lain. Memanfaatkan pancaindra dalam menghafal Al-Qur'an bisa menjadi strategi efektif untuk memperkuat daya ingat dan pemahaman. Berikut adalah beberapa cara untuk melibatkan kelima pancaindra dalam proses menghafal: Indra Penglihatan (Mata) : Membaca Al-Qur'an secara langsung : Membaca mushaf secara teratur membantu otak mengingat visualisasi ayat-ayat, huruf, dan tanda baca. Menggunakan mushaf yang sama bisa memperkuat ingatan visual. Menulis ayat-ayat : Menulis ulang ayat-ayat dapat membantu menginternalisasi teks dan memperkuat ingatan melalui proses visual dan fisik Indra Pendengaran (Telinga) : M...