Langsung ke konten utama

7 Keutamaan Sahur sebelum Puasa Ramadan, Waktu Berdoa Paling Mustajab

 



7 Keutamaan Sahur sebelum Puasa Ramadan, Waktu Berdoa Paling Mustajab


Puasa adalah ibadah wajib bagi umat Islam di bulan Ramadan. Sebelum menjalankan ibadah puasa dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari, umat Islam disunnahkan Nabi Muhammad SAW untuk makan sahur terlebih dahulu.

Sahur adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan seseorang sebelum berpuasa dan sebelum memasuki waktu imsak. Dikutip dari situs resmi Kementerian Agama (Kemenag), hukum sahur adalah sunnah.


Sahur dapat membantu mengurangi rasa lapar dan kehausan selama berpuasa dan membantu menjaga stamina tubuh selama menjalankan ibadah puasa.


Imam An-Nawawi dalam kitab Syarh Shahih Muslim pun menyatakan para ulama telah sepakat bahwa makan sahur adalah sunnah dan bukan kewajiban.


Keutamaan dalam sahur pun disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam riwayat Anas bin Malik: "Sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur terdapat berkah." (HR. Bukhari)


Selain penuh berkah, ada banyak lagi keutamaan sahur. Apa saja? Berikut detikSumut sajikan informasinya.


1. Memperoleh Shalawat dari Allah SWT dan Malaikat

Keutamaan sahur yang pertama bagi umat Islam yang berpuasa adalah memperoleh berkah shalawat dari Allah SWT dan para malaikat-Nya. Hal itu diriwayatkan oleh Ahmad, dari Abu Sa'id Al-Khudri, Rasulullah SAW bersabda:


"Makan sahur adalah makan penuh berkah. Janganlah kalian meninggalkannya walau dengan seteguk air karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang makan sahur." (HR. Ahmad).


2.Mendapat Ampunan Dari Allah SWT

Allah SWT mengabulkan segala permintaan hambanya ketika waktu sahur tiba. Momentum itu adalah berkah yang bisa diperoleh seseorang yang makan sahur sebelum berpuasa.


Hal itu tercantum dalam ayat Al-Qur'an bahwa waktu sahur ialah waktu terbaik untuk beristighfar dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Ayat yang dimaksud terdapat dalam al-Qur'an surat Ali 'Imran ayat 17 yang berbunyi:


ٱلصَّٰبِرِينَ وَٱلصَّٰدِقِينَ وَٱلْقَٰنِتِينَ وَٱلْمُنفِقِينَ وَٱلْمُسْتَغْفِرِينَ بِٱلْأَسْحَارِ


Artinya : "(Yaitu) orang-orang yang bersabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur." (Q.S Ali 'Imran: 17)


Serta pada al-Qur'an surat adz-Dzariyat ayat 18 yang berbunyi:


وَبِٱلْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ


Artinya: "Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar." (Q.S adz-Dzariyat: 18)


Untuk itu, baiknya perbanyak doa dan memohon ampun kepada Allah SWT agar puasa selama bulan Ramadan bisa mendapat pahala yang maksimal.


3. Waktu Mustajab Untuk Berdoa

Keutamaan sahur bagi umat Islam yang selanjutnya adalah sahur merupakan waktu terbaik untuk dikabulkannya segala doa dan keinginan. Saat sahur, Allah SWT akan turun ke langit dunia dan mengabulkan doa apapun yang dipanjatkan oleh hamba-Nya.


Sebagaimana yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:


"Rabb kita tabaroka wa ta'ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Dia berfirman: "Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni."(HR. Al-Bukhari dan Muslim)


4. Meneladani Sifat Rasulullah SAW

Keutamaan lain yang bisa diperoleh dari sahur ialah termasuk dalam upaya meneladani sunnah Rasulullah SAW. Sebab Rasulullah SAW telah menganjurkan untuk sahur meski hanya dengan seteguk air.


Hal itu disampaikan dalam hadits dari Abdullah bin Umar RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Hendaklah kalian bersahur meskipun hanya seteguk air." (HR. Ibnu Hibban)


Rasulullah SAW pun mendoakan orang yang bersahur agar memperoleh rahmat dari Allah SWT. Seperti yang diriwayatkan oleh At-Thabarani: Rasulullah SAW lalu berdoa, "Semoga Allah menurunkan rahmat-Nya bagi mereka yang bersahur." (HR. At-Thabarani).


Selain itu, seseorang yang menaati Rasulullah SAW maka sama dengan menaati Allah SWT. Sehingga apabila menaati Allah SWT dan Rasulullah SAW sesungguhnya akan diganjar pahala yang besar.


Keutamaan ini tertuang dalam firman Allah SWT di Al-Quran surat an-Nisa ayat 30 yang berbunyi:


مَّن يُطِعِ ٱلرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ ٱللَّهَ ۖ وَمَن تَوَلَّىٰ فَمَآ أَرْسَلْنَٰكَ عَلَيْهِمْ حَفِيظًا


Artinya: "Barangsiapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka." (Q.S. an-Nisa: 80)


Selain itu, Allah SWT juga berfirman dalam al-Ahzab ayat 71 yang berbunyi:


يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَٰلَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَمَن يُطِعِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا


Artinya: "Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar." (Q.S. al-Ahzab: 71)

5.Ada Keberkahan Dalam Sahur

Sahur membawa keberkahan adalah salah satu bentuk keutamaan sahur. Bahkan Rasulullah SAW meminta orang yang berpuasa agar sahur terlebih dahulu walaupun hanya dengan seteguk air.


Diriwayatkan oleh Ahmad, Rasulullah SAW bersabda: "Bersahur itu adalah suatu keberkahan, maka janganlah kamu meninggalkannya, walaupun hanya dengan seteguk air, karena Allah dan para malaikat bersalawat atas orang-orang yang bersahur (makan sahur)." (HR. Ahmad)


6. Pembeda dengan Kaum Yahudi dan Nasrani

Dilansir dari website Kementerian Agama RI, sahur juga menjadi pembeda antara umat Islam dengan kaum Yahudi dan Nasrani.


Dalil mengenai keutaman ini diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Amr bin Al-'Ash Ra, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya perbedaan antara puasa kita dan puasa ahli kitab adalah makan sahur." (HR. Muslim)


7. Membuat Fisik Lebih Kuat

Selain memberikan banyak keberkahan, sahur juga membuat kebutuhan energi menjadi tercukupi sehingga memperkuat fisik. Sebab, asupan zat gizi saat sahur memberikan cadangan untuk beraktivitas selama menjalankan ibadah puasa.


Sahur bisa memperkuat fisik ini ditegaskan oleh Imam Nawawi yang berkata: "Berkah makan sahur amat jelas yaitu semakin menguatkan dan menambah semangat orang yang berpuasa." (HR. Syarh Shahih Muslim, 7:206).


Itulah 7 keutamaan sahur yang bisa menambah pahala kita selama berpuasa. Semoga bermanfaat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Baru Rumah Tahfidz Qurani

  Program Baru Rumah Tahfidz Qurani TAHFIDZ - TAHSIN Persyaratan : 📚 Ibu-ibu dan remaja putri ( usia 16 tahun keatas ) 📚 Waktu belajar adalah satu kali sepekan, 1-2 jam/TM 📚 Kuota terbatas, 5-10 orang/kelas 📚 Niat, berkomitmen dan semangat menghafal Al Quran 📚 Kelas dimulai Januari 2021 📚 Biaya pendaftaran Rp.100.000,- ( dapat modul ) 📚 Infaq bulanan Rp.100.000,- 📚 Waktu belajar, kesepakatan antara anggota kelas dan pengajar Contact Person : 📚 Ustadzah Wiwik 0813-3203-3117 📚 Ustadzah Ayu 0853-3411-0705 Rumah Tahfidz Qurani 🌐 rtq-malang.blogspot.com 🟥 @rt.qurani 🏬 Jl. Kapten Pierre Tendean Gg.2/440 RT.1 RW.9 Kelurahan Kasin Kecamatan Klojen Malang 📧 rumahtahfidz.qurani@gmail.com

Tips Agar Mendidik Anak Agar Semangat & Mudah Menghafal Al-Quran

  Tips Agar Mendidik Anak Agar Semangat & Mudah Menghafal Al-Quran بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Anak yang shalih lagi memiliki hafalan quran yang banyak adalah dambaan tiap orang tua, apalagi jika hal tersebut adalah tabungan akhirat bagi orang tua nantinya. Oleh karena itu kita kumpulkan beberapa tips dalam mendidik anak. Tips ini mengarahkan pada pondasi mendidik anak shalih, bukan teknis menghafal Al-Qurannya, tanpa pondasi ini menghafal al-Quran akan menjadi sulit. Tips ini terbagi menjadi beberapa segi, dikarenakan pendidikan anak itu tidak terlepas beberapa segi. DARI SEGI ORANG TUA 1. Doa Tidak lain yang pertama adalah berdoa kepada Dzat yang menguasai langit, bumi dan seluruh makhluk. Tidaklah sesuatu itu jika sudah ditakdirkan Allah subhanahu wa ta’ala pasti akan terjadi, karena itu berdoalah kepada Allah tabaraka wata’ala karena Allah subhanahu wata’ala sudah menjanjikan akan mengabulkan doa hamba-hambanya. Doa-doa yang dapat diamalkan adalah sebagai berikut: Doa

Pelita Ilmu di Tengah Gelapnya Zaman

  Sa'id bin Jubair:  Pelita Ilmu di Tengah Gelapnya Zaman Sa'id bin Jubair, seorang ulama besar pada masa Tabi'in, adalah sosok yang memancarkan cahaya ilmu di tengah kegelapan zaman. Kehidupannya yang penuh perjuangan dan pengorbanan menjadi inspirasi bagi generasi setelahnya. Mari kita telusuri lebih jauh perjalanan hidup beliau. Akar Ilmu yang Mendalam Sa'id bin Jubair dilahirkan pada tahun 665 M di Kufah. Beliau memiliki nasab yang mulia dan keturunan yang baik. Sejak usia muda, Sa'id telah menunjukkan minat yang besar terhadap ilmu pengetahuan. Beliau berguru kepada para sahabat Nabi yang masih hidup pada masanya, seperti Ibnu Abbas dan Abdullah bin Umar. Dari para ulama besar ini, Sa'id mewarisi ilmu tafsir Al-Qur'an yang sangat mendalam. Beliau juga menguasai hadis, fikih, dan berbagai cabang ilmu lainnya. Kemampuan menghafal Al-Qur'an Sa'id sungguh luar biasa. Beliau mampu menyelesaikan bacaan seluruh Al-Qur'an hanya dalam dua rakaat shal