Langsung ke konten utama

Yang harus dipahami thalibul ilmi

 

Yang harus dipahami thalibul ilmi

Jika memang karena Allah maka ketahuilah menuntut ilmu itu tidak perlu buru-buru, step by step, gak ada yang mengejarmu, bahkan maut sekalipun, yang penting adalah kualitas ilmu bukan pamer ilmu sudah baca kitab ini atau itu, kalau kamu mati baru ditingkat dasar maka memang itu jatahmu yang penting kamu sudah berusaha keras, toh tujuannya lillahi taala, bukan untuk dirimu, bukan untuk dikatakan luas ilmunya, bukan untuk dikatakan ustad, bukan juga untuk umat, bukan untuk mengajar atau berdakwah, tapi hanya untuk Allah, maka biar Allah menentukan maqam yang terbaik untukmu. Yang penting bagimu ikhtiyar sebaiknya. Jika memang tuhan ingin kamu sampai level muntahin maka Allah akan mudahkan dan buka sebabnya dan itu akan jadi terbaik bagimu, jika memang Tuhan ingin kamu belajar cuma sampai bidayah, maka jika kamu pintar, banyak duit, dll maka ya itu juga terbaik untukmu.

 

Tenang saja, kadangkala seorang thalibul ilmu tingkat bidayah bisa jauh bermanfaat untuk dirinya dan orang banyak, daripada muntahin, manfaat itu bukan dari tingginya ilmu, tapi dari keikhlasan dan taufiq dari Allah, tugasmu hanya berusaha sebaiknya diposisimu. اعمل حتى يصدقكم الله beramalah sampai Allah memberi pengakuan padamu, baik didunia atau akhirat, itu nasehat yang sering diberikan guruku padaku, menuntut ilmu itu hanya wasilah, iya fiqh, ilmu kalam, nahwu, sharaf, uqud juman, hafal alfiyah, khatam mahaly itu semua hanya wasilah, ghayah dan tujuannya hanya ridha sang kekasih yaitu Allah

 

~Ustadz Fauzan Al Aisyi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 resep / kiat untuk mendapatkan hasil maksimal dari Al Qur'an

  3 resep / kiat untuk mendapatkan hasil maksimal dari Al Qur'an 1. Kuantitas (membaca dalam jumlah yang banyak) 2. Kualitas (Berusaha mempelajari, memahami, mengamalkan) 3. Intensitas (Kita selalu berinteraksi dengan Al qur’an) (sumber:Mulazamah Sabtu Ustadz Abdullah Hadromi)

Nasihat & Refleksi untuk Penuntut Ilmu

  Nasihat & Refleksi untuk Penuntut Ilmu 1. Luruskan niat. Belajarlah bukan untuk terkenal, tapi agar Allah ridha dan ilmu itu membawa manfaat bagi dirimu dan orang lain. 2. Sabar dan rendah hati. Ilmu tidak bisa dikuasai dengan tergesa-gesa. Imam Asy-Syafi’i berkata: “Tidak akan diperoleh ilmu kecuali dengan enam perkara: kecerdasan, semangat, kesabaran, biaya, bimbingan guru, dan waktu yang lama.” 3. Amalkan apa yang dipelajari. Ilmu tanpa amal seperti pohon tanpa buah. Rasulullah ﷺ bersabda: “Ilmu yang tidak diamalkan seperti harta yang tidak dinafkahkan.” (HR. Ad-Dailami) 4. Cari lingkungan yang mendukung. Bertemanlah dengan orang-orang yang haus akan ilmu. Cahaya ilmu akan lebih kuat ketika berkumpul bersama orang baik. 5. Jaga adab sebelum ilmu. Ulama terdahulu berkata: “Kami belajar adab selama 30 tahun sebelum belajar ilmu selama 20 tahun.” Karena adab-lah yang membuat ilmu menjadi berkah. “Menuntut ilmu bukan hanya tentang banyaknya yang kita tahu, tapi tentang seberap...

Memanfaatkan Panca Indra Dalam Menghafal Al-Qur’an

  Memanfaatkan Panca Indra Dalam Menghafal Al-Qur’an Menghafal Al-Qur'an adalah ibadah yang mulia, namun banyak yang menghadapi berbagai tantangan dalam prosesnya. Beberapa masalah umum yang sering dihadapi saat menghafal Al-Qur'an antara lain: Kurangnya Konsistensi, Sulit Menghafal Ayat yang Panjang, Cepat Lupa, dan lain-lain. Memanfaatkan pancaindra dalam menghafal Al-Qur'an bisa menjadi strategi efektif untuk memperkuat daya ingat dan pemahaman. Berikut adalah beberapa cara untuk melibatkan kelima pancaindra dalam proses menghafal: Indra Penglihatan (Mata) : Membaca Al-Qur'an secara langsung : Membaca mushaf secara teratur membantu otak mengingat visualisasi ayat-ayat, huruf, dan tanda baca. Menggunakan mushaf yang sama bisa memperkuat ingatan visual. Menulis ayat-ayat : Menulis ulang ayat-ayat dapat membantu menginternalisasi teks dan memperkuat ingatan melalui proses visual dan fisik Indra Pendengaran (Telinga) : M...