Langsung ke konten utama

HANYA KEPADA ALLAH

 



HANYA KEPADA ALLAH

Apabila setiap tekad dan tujuan seorang hamba HANYA kepada Allah, Allah pasti akan menanggung seluruh kebutuhannya.

✅Allah pun akan menjamin setiap keinginannya.

✅Allah mudahkan kalbunya untuk selalu mencintai-Nya,

✅lisannya untuk senantiasa berzikir kepada-Nya,

✅serta seluruh anggota badannya untuk taat kepada-Nya.

Namun, apabila keinginannya hanya dunia semata, Allah bebankan seluruh ambisi, kegundahan, dan keletihannya kepada dirinya sendiri.

💥Qalbunya pun sibuk dengan dunia.

💥Demikian pula seluruh anggota badan yang lain. Hanya berkhidmat untuk dunia saja.

💥Saat itu, qalbunya akan lalai dari kecintaan kepada-Nya.

💥Lisannya lupa untuk berzikir kepada-Nya.

💥Anggota badannya berpaling dari ketaatan kepada-Nya.

Maka siapa saja yang BERPALING dari peribadahan kepada Allah, ketaatan, dan kecintaan kepada-Nya, pasti ia akan memberikan peribadahan, kecintaan, dan pelayanannya kepada selain-Nya.


"Barang siapa yang berpaling dari pengajaran Rabb Yang Maha Pemurah (Al Quran), Kami adakan baginya syaithan (yang menyesatkan). Maka syaithan Itulah yang menjadi teman selalu menyertainya." [Q.S. Az Zukhruf:36].


Maka fokuskan pikiranmu untuk urusan yang engkau diperintahkan dengannya. Menghambakan diri beribadah kepada-Nya.

Jangan sibukkan dengan sesuatu yang engkau dijamin untuk mendapatkannya. 

Sesungguhnya rezeki dan ajal adalah dua hal yang saling menyertai yang semua telah ditanggung oleh-Nya. 

Selama nyawa ada, maka rezeki akan senantiasa datang menghampiri.

Dikutip dari buku Renungan Penggugah Iman (Penerbit Media Tashfiyah), halaman 50-51.

http://www.nisaa-assunnah.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 resep / kiat untuk mendapatkan hasil maksimal dari Al Qur'an

  3 resep / kiat untuk mendapatkan hasil maksimal dari Al Qur'an 1. Kuantitas (membaca dalam jumlah yang banyak) 2. Kualitas (Berusaha mempelajari, memahami, mengamalkan) 3. Intensitas (Kita selalu berinteraksi dengan Al qur’an) (sumber:Mulazamah Sabtu Ustadz Abdullah Hadromi)

Nasihat & Refleksi untuk Penuntut Ilmu

  Nasihat & Refleksi untuk Penuntut Ilmu 1. Luruskan niat. Belajarlah bukan untuk terkenal, tapi agar Allah ridha dan ilmu itu membawa manfaat bagi dirimu dan orang lain. 2. Sabar dan rendah hati. Ilmu tidak bisa dikuasai dengan tergesa-gesa. Imam Asy-Syafi’i berkata: “Tidak akan diperoleh ilmu kecuali dengan enam perkara: kecerdasan, semangat, kesabaran, biaya, bimbingan guru, dan waktu yang lama.” 3. Amalkan apa yang dipelajari. Ilmu tanpa amal seperti pohon tanpa buah. Rasulullah ﷺ bersabda: “Ilmu yang tidak diamalkan seperti harta yang tidak dinafkahkan.” (HR. Ad-Dailami) 4. Cari lingkungan yang mendukung. Bertemanlah dengan orang-orang yang haus akan ilmu. Cahaya ilmu akan lebih kuat ketika berkumpul bersama orang baik. 5. Jaga adab sebelum ilmu. Ulama terdahulu berkata: “Kami belajar adab selama 30 tahun sebelum belajar ilmu selama 20 tahun.” Karena adab-lah yang membuat ilmu menjadi berkah. “Menuntut ilmu bukan hanya tentang banyaknya yang kita tahu, tapi tentang seberap...

Memanfaatkan Panca Indra Dalam Menghafal Al-Qur’an

  Memanfaatkan Panca Indra Dalam Menghafal Al-Qur’an Menghafal Al-Qur'an adalah ibadah yang mulia, namun banyak yang menghadapi berbagai tantangan dalam prosesnya. Beberapa masalah umum yang sering dihadapi saat menghafal Al-Qur'an antara lain: Kurangnya Konsistensi, Sulit Menghafal Ayat yang Panjang, Cepat Lupa, dan lain-lain. Memanfaatkan pancaindra dalam menghafal Al-Qur'an bisa menjadi strategi efektif untuk memperkuat daya ingat dan pemahaman. Berikut adalah beberapa cara untuk melibatkan kelima pancaindra dalam proses menghafal: Indra Penglihatan (Mata) : Membaca Al-Qur'an secara langsung : Membaca mushaf secara teratur membantu otak mengingat visualisasi ayat-ayat, huruf, dan tanda baca. Menggunakan mushaf yang sama bisa memperkuat ingatan visual. Menulis ayat-ayat : Menulis ulang ayat-ayat dapat membantu menginternalisasi teks dan memperkuat ingatan melalui proses visual dan fisik Indra Pendengaran (Telinga) : M...