Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2023

SABAR MENJALANKAN SHALAT

  SABAR MENJALANKAN SHALAT  Allah Subhanahu berfirman, وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ "Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa." 📚 Surah Thaha: 132 Allah Subhanahu memerintahkan untuk menunaikan shalat dan tetap bersabar dalam menjalankannya. Bersabar saat menunaikan ketaatan kepada Allah Taala merupakan perkara yang penting. Tentunya, dengan satu tekad, tetap  menunaikan shalat fardhu dalam keadaan yang penuh ujian sekalipun. Ayat di atas pun mengingatkan, bahwa rezeki adalah pemberian Allah Taala. Karenanya, hendaklah banyak bersyukur kepada Allah Taala.  Allâh Azza wa Jalla memerintahkan kita dan keluarga kita untuk mengerjakan shalat. Pertama kali, Allâh Subhanahu wa Ta’ala menyuruh kita

FASE PENDIDIKAN ISLAM PADA ANAK

  "FASE PENDIDIKAN ISLAM PADA ANAK" عَنْ عَبْدِ اللّٰهِ بْنِ عُمَر رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ قَالَ ، قَالَ رَسُولُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مُرُوْا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِيْنَ ، وَاضْرِبُوْهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرِ سِنِيْنَ ، وَفَرِّقُوْا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ. (رواه أبو داود وأحمد والحاكم)  Artinya : Dari ‘Abdullah bin ‘Amr Radhiyallahu 'anhu, ia berkata, Rasûlulloh ﷺ bersabda: "Suruhlah anak kalian sholat ketika berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka ketika berusia sepuluh tahun (jika mereka meninggalkan sholat), dan pisahkanlah tempat tidur mereka (antara anak laki-laki dan anak perempuan)." (HR. Abu Daud, no. 495; Ahmad, II/180, 187; dan Al-Hakim, I/197)      PELAJARAN YANG TERDAPAT PADA HADITS DI ATAS : 1. Setiap kepala rumah tangga bertanggung jawab atas orang-orang yang ada dalam rumah tangganya, menekankan amar ma'ruf nahi mungkar. 2. Setiap orang tua wajib menjaga diri dan keluargan

Mendekatkan Diri Kepada Allah Ta’ala Dengan Keimanan dan Ketaatan

  6 Fawaid Hadist Mendekatkan Diri Kepada Allah Ta’ala Dengan Keimanan dan Ketaatan عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيْمَا يَرْوِيْهِ عَنْ رَبِّهِ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ: « إِذَا تَقَرَّبَ الْعَبْدُ إِلَيَّ شِبْرًا تَقرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَّاعًا، وإِذَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ بَاعًا، وَإِذَا أَتَانِي يَمْشِي أَتيْتُهُ هَرْوَلَةً » Dari Anas radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, Rasulullah menceritakan yang difirmankan oleh Tuhannya Azza wa Jalla, Dia berfirman:  _“Jika seorang hamba mendekatkan diri kepada-Ku satu jengkal, maka Aku mendekat padanya satu hasta dan apabila ia mendekat kepada-Ku satu hasta, maka Aku mendekat padanya satu depa dan jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku datang kepadanya dengan berjalan cepat.” _ (HR. Al-Bukhari, no. 7536 dan Muslim, no. 2675). Faedah Hadist 💡Hadist ini memberikan faedah-faedah berharga, di antaranya; ➖➖➖➖ 1. Hadis ini dikenal dengan hadits

ADAB DI ATAS ILMU

  ADAB DI ATAS ILMU Adab secara bahasa artinya menerapakan akhlak mulia. Dalam Fathul Bari, Ibnu Hajar menyebutkan: وَالْأَدَبُ اسْتِعْمَالُ مَا يُحْمَدُ قَوْلًا وَفِعْلًا وَعَبَّرَ بَعْضُهُمْ عَنْهُ بِأَنَّهُ الْأَخْذُ بِمَكَارِمِ الْأَخْلَاقِ “Al adab artinya menerapkan segala yang dipuji oleh orang, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Sebagian ulama juga mendefinsikan, adab adalah menerapkan akhlak-akhlak yang mulia” (Fathul Bari, 10/400). • Dalil tentang perintah untuk berakhlaq mulia: 1. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda أكملُ المؤمنين إيمانًا أحسنُهم خُلقًا “Kaum Mu’minin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya” (HR. Tirmidzi no. 1162, ia berkata: “hasan shahih”). 2. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: إنَّما بعثتُ لأتمِّمَ مَكارِمَ الأخلاقِ “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak mulia” (HR. Al Baihaqi, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah, no. 45). 3. Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: إنَّ أثقَلَ ما وُ

Makna Ikhlas dalam Islam

  Makna Ikhlas dalam Islam Menurut  bahasa, Ikhlas bermakna bersih dari kotoran dan menjadikan sesuatu bersih dari kotoran. Sedangkan menurut istilah, Ikhlas berarti niat mengharap ridha Allah saja dalam beramal tanpa menyekutukan-Nya dengan yang lain. Oleh karena itu, bagi seorang muslim sejati makna ikhlas adalah ketika ia mengarahkan seluruh perkataan, perbuatan, dan jihadnya hanya untuk Allah, mengharap ridha-Nya, dan kebaikan pahala-Nya tanpa melihat pada kekayaan dunia, tampilan, kedudukan, kemajuan atau kemunduran. Dengan demikian Muslim tersebut menjadi tentara fikrah dan akidah, bukan tentara dunia dan kepentingan. Katakanlah: “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku.” Dan yang berkarakter seperti itulah yang mempunyai semboyan “Allahu Ghayaatunaa”, yang artinya Allah adalah tujuan kami, dalam segala aktivitas dalam mengisi kehidupan. Syarat diterimanya i