Langsung ke konten utama

Postingan

Mabit Sebagai Wasilah Penanaman Karakter Unggul

Postingan terbaru

Bahagia Itu Saat Kita Dekat Dengan Allah

  Bahagia Itu Saat Kita Dekat Dengan Allah Ada nasihat yang sederhana, tapi selalu layak kita simpan dalam hati. Bahagia itu bukan soal memiliki segalanya, tapi saat kita semakin dekat dengan Allah.  Jika kita mau benar-benar bahagia, mari kita dekati semua hal yang bisa membawa kita lebih dekat kepada-Nya: Dekatlah dengan Al-Qur’an, karena di dalamnya ada ketenangan. Hadirilah majelis ilmu dan duduklah bersama para ulama, karena dari merekalah kita belajar kebenaran. Bersahabatlah dengan orang-orang saleh, karena mereka akan menarik kita pada kebaikan. Bahagia itu tatkala kita berada di jalan yang lurus. Selama kita tetap berjalan di atasnya, insyaAllah hati kita tidak akan tersesat. Jangan menjauh dari cahaya itu, karena di sanalah ketenangan itu tinggal.

Meneladani Semangat Pahlawan, Membangun Generasi Qurani

  Meneladani Semangat Pahlawan, Membangun Generasi Qurani Setiap tanggal 10 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Pahlawan, hari ketika kita mengenang jasa para pejuang yang telah mengorbankan jiwa, raga, dan harta demi kemerdekaan negeri ini. Namun, makna kepahlawanan tidak hanya berhenti pada kisah masa lalu. Nilai-nilai perjuangan itu justru harus terus hidup dalam setiap langkah kita hari ini, terutama dalam mendidik generasi penerus yang berakhlak dan beriman. Dalam Islam, pahlawan sejati bukan hanya mereka yang berjuang di medan perang, tetapi juga setiap orang yang berjuang di jalan Allah yang mana membela kebenaran, menegakkan keadilan, dan berbuat kebaikan bagi sesama. Allah berfirman dalam QS. Al-Baqarah: 154: وَلَا تَقُوْلُوْا لِمَنْ يُّقْتَلُ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ اَمْوَاتٌۗ بَلْ اَحْيَاۤءٌ وَّلٰكِنْ لَّا تَشْعُرُوْنَ “Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, bahwa mereka itu mati; sebenarnya mereka hidup, tetapi kamu tidak me...

Pentingnya Niat saat belajar

  Pentingnya Niat saat belajar Bagi pelajar harus ada niat pada saat belajar, karena niat adalah pokok nya dari sgala hal, berdasarkan sabda nabi Muhammad SAW اِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِاالنِّيَاتِ  "Sesungguhnya sgala sesuatu itu tergantung pada niat nya" Dari Rosulullah Saw bersabda    كَمْ مِنْ عَمَل يُتَصَوَّرُ بِصُوْرَتِ عَمَلِ الدُّنْيَا، ثُمَّ يَصِيْرُ بِحُسْنِ النِّيَّة مِنْ أَعْمَالِ الأخِيْرَةِ، وَكَمْ مِنْ عَمَلٍ يُتَصَوَّرُ بِصُوْرَتِ عَمَل الْاخِرَةِ ثُمَّ يَصِيْرُ مِنْ أَعْمَالِ الدُّنْيَا بِسُوْءِالنِّيَاتِ Berapa banyak perbuatan yang berbentuk perbuatan dunia, lalu menjadi perbuatan akhirat karena baik nya niat, dan berapa banyak perbuatan yang berbentuk perbuatan akhirat, menjadi perbuatan dunia karena jelek nya niat . Maka hendak nya bagi seseorang yang menuntut ilmu itu berniat : 1. untuk mendapatkan keridhoan allah SWT untuk didunia dan di akhirat  2. Menghilang kan kebodohan yang ada pada diri nya dan pada orang-orang bodoh yang lain 3. Menghi...

Sabar di Jalan Ilmu

  Sabar di Jalan Ilmu Rasulullah ﷺ bersabda: “Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim) 1. Tidak ada ilmu yang datang tanpa sabar dan waktu. 2. Sabar menghadapi ujian, karena Allah sedang menguatkanmu. 3. Ilmu tidak tumbuh di hati yang mudah menyerah. 4. Setiap kesulitan dalam belajar adalah bagian dari keberkahan ilmu. 5. Allah menilai bukan dari cepatnya paham, tapi dari sabarnya menuntut ilmu. QS. Al-‘Ankabūt: 69 “Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami.”

REZEKI TAK SELALU DATANG DARI ARAH YANG KITA TUJU

  REZEKI TAK SELALU DATANG DARI ARAH YANG KITA TUJU Ibnu Shalih al-Anmāṭī meriwayatkan dari salah seorang penyair yang berkata: يَخِيبُ الْفَتَى مِنْ حَيْثُ يُرْزَقُ غَيْرُهُ ... وَيُعْطَى الْفَتَى مِنْ حَيْثُ يُحْرَمُ صَاحِبُهُ Seorang pemuda bisa gagal di tempat orang lain memperoleh rezeki, dan seorang pemuda bisa mendapat bagian dimana kawannya justru tidak memperoleh apa-apa. Al Mujālasah wa Jawāhirul ‘Ilm, 7/341 https://t.me/rihlahthalabah Kadang, kita melangkah penuh rencana, menyemai harapan di ladang yang kita pilih sendiri. Namun, Allah punya cara lain menumbuhkan hasil — di tempat yang tak pernah kita kira. Sebab rezeki bukan tentang kecepatan langkah, tapi tentang kehendak Allah yang tak pernah salah alamat. Terkadang Ia menutup satu jalan agar kita menemukan arah yang lebih berkah. Maka tetaplah berjalan dengan hati yang tenang, karena yang tertulis untukmu — akan menemukanmu, meski dari arah yang tak pernah kau tuju. (http://t.me/nisaaassunnah http://www.nisaa-assunna...

Cara Membersihkan Hati Sebelum Menuntut Ilmu

  Cara Membersihkan Hati Sebelum Menuntut Ilmu 1. Hati sebagai “Wadah” Ilmu Prinsip dasar: Semakin bersih hati, semakin luas kemampuannya menerima ilmu. Ungkapan indah : فالعلم جوهر لطيف لا يصلح الا للقلب النظيف “Ilmu adalah permata mulia; tidak akan pas bertempat kecuali di hati yang bersih.” 2. Tolak Ukur Ilmu Bukan ditentukan oleh : Seberapa cerdas seseorang. Cepat atau lambatnya ia menghafal. Banyak atau sedikitnya hafalan Namun diukur dari : 1. Keindahan hati—apakah hatinya dipenuhi kasih sayang dan penghormatan kepada Allah dan Rasul-Nya? 2. Rasa takut kepada Allah—apakah ilmu itu mengubahnya menjadi lebih khusyu’ dan ikhlas? Allah Ta’ala berfirman: إِنَّمَا يَخْشَى اللَّـهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ “Sesungguhnya hamba Allah yang paling takut kepada-Nya adalah orang-orang berilmu.” (QS. Fāṭir: 28). Ibnu Mas’ūd radhiyallāhu ‘anhu berkata: كفى بخشية الله علما, وكفى بالاغترار بالله جهلا “Cukuplah rasa takut kepada Allah sebagai ilmu, dan cukuplah merasa aman dari azab Allah s...