Langsung ke konten utama

Energi Al-Fatihah



Resume Taujih Ke-1 MQAN

Disampaikan KH. Abdul Aziz Abdur Rauf حفظه الله dalam MQAN ke-8 di Yogyakarta

=============================


Al Quran adalah energi yang begitu dahsyat, sebagaimana Allah berfirman dalam sejumlah ayat :

لَوْ أَنْزَلْنَا هَٰذَا الْقُرْآنَ عَلَىٰ جَبَلٍ لَرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُتَصَدِّعًا ...

"Sekiranya Kami turunkan Al-Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah ...."Surat Al-Hasyr, Ayat 21

Di ayat lainnya Allah berfirman :

وَلَوْ أَنَّ قُرْآنًا سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَالُ أَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الْأَرْضُ أَوْ كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتَىٰ

Dan sekiranya ada suatu bacaan (Kitab Suci) yang dengan itu gunung-gunung dapat digoncangkan, atau bumi jadi terbelah, atau orang yang sudah mati dapat berbicara, (itulah Al-Qur'an) ..." -Surat Ar-Ra'd, Ayat 31

Dan Al Fatihah adalah bagian dari Al Quran yang energinya sedemikian dahsyat.

Bahkan Al Fatihah adalah bagian yang spesial dari Al Quran. Sebagaimana spesialnya posisi Jibril dari para Malaikat Allah, sebagaimana spesialnya hari jumat dari hari-hari lainnya. Sebagaimana spesialnya Muhammad ﷺ dari seluruh Nabi dan para Rasul-Nya.

Allah berfirman dalam surat Al Hijr :

وَلَقَدْ آتَيْنَاكَ سَبْعًا مِنَ الْمَثَانِي وَالْقُرْآنَ الْعَظِيمَ


"Dan sungguh, Kami telah memberikan kepadamu tujuh (ayat) yang (dibaca) berulang-ulang dan Al-Qur'an yang agung." (Surat Al-Hijr, Ayat 87)


Di ayat tersebut kita melihat bagaimana Allah menyetarakan Surat Al Fatihah dengan Al Quran itu sendiri.

Allah menyebut Al Fatihah secara khusus seolah-olah Al Fatihah sejajar dengan Al Quran itu sendiri.

Dan baginda Nabi ﷺ pun bersabda :

لا صلاة لمن لم يقرأ بفاتحة الكتاب

"tidak ada sholat bagi yang tidak membaca Faatihatul Kitaab (Al Fatihah)"

Begitulah kedudukan, keutamaan, dan nilai spesial dari surat Al Fatihah yang amat agung ini.

Sudah seharusnya seorang mukmin bisa mengambil energi yang dahsyat dari Al Fatihah ini.

Indikasi seorang mukmin yang telah berhasil mengakses energi yang dahsyat dari Al Fatihah ini adalah saat ia mampu melaksanakan berbagai ketaatan kepada Allah ﷻ , ia pun terlibat aktif dalam proyek Khidmah dan Ishlaahul Ummah.

Oleh karenanya, setiap kita harus mengevaluasi, sudahkah Al Fatihah ini membuat air matanya berlinang karena membayangkan Maqam (kedudukan) Allah ﷻ

Sudahkah air matanya berlinang saat menghayati ayat :

اهدنا الصراط المستقيم

Ia menangis karena begitu mahalnya hidayah Allah.

Ia menyadari betapa lemah dan rapuh dirinya untuk tetap istiqomah di Jalan Allah yang lurus.

Sementara syaithan begitu gigihnya untuk menyesatkan setiap hamba Allah dari "Ash-Shiraatul Mustaqiim"

Keagungan Al Fatihah ini, juga digambarkan dalam sebuah Hadits Qudsi bahwa saat seseorang membaca Al Fatihah, maka sesungguhnya Allah menjawab setiap ayat yang dibaca oleh seorang hamba dalam shalatnya.

عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : سمعت رسول الله - صلى الله عليه وسلم - يقول : قال الله تعالى : ( قسمت الصلاة بيني وبين عبدي نصفين ولعبدي ما سأل ، فإذا قال العبد : الحمد لله رب العالمين ، قال الله تعالى : حمدني عبدي ، وإذا قال : الرحمن الرحيم ، قال الله تعالى : أثنى علي عبدي ، وإذا قال : مالك يوم الدين ، قال : مجدني عبدي ، وقال مرة : فوض إلي عبدي ، فإذا قال : إياك نعبد وإياك نستعين ، قال : هذا بيني وبين عبدي ولعبدي ما سأل ، فإذا قال : اهدنا الصراط المستقيم ، صراط الذين أنعمت عليهم ، غير المغضوب عليهم ولا الضالين ، قال : هذا لعبدي ولعبدي ما سأل)

 رواه مسلم وأصحاب السنن الأربعة .

Abu Hurairah berkata:

"aku mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam bersabda, “Allah Ta’ala berfirman : Aku membagi shalat (maksudnya: Al Fatihah) menjadi dua bagian, yaitu antara diri-Ku dan hamba-Ku dua bagian dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta.

Jika hambaku mengucapkan ’alhamdulillahi robbil ‘alamin (segala puji hanya milik Allah)’, Allah Ta’ala berfirman : Hamba-Ku telah memuji-Ku.

Ketika hamba tersebut mengucapkan ‘ar rahmanir rahiim (Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang)’, Allah Ta’ala berfirman: Hamba-Ku telah menyanjung-Ku.

Ketika hamba tersebut mengucapkan ‘maaliki yaumiddiin (Yang Menguasai hari pembalasan)’, Allah berfirman: Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku.

Jika ia mengucapkan iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’in (hanya kepada-Mu kami menyembah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan)’, Allah berfirman: Ini antara-Ku dan hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta.

Jika ia mengucapkan ihdiinash shiroothol mustaqiim, shirootolladzina an’amta ‘alaihim, ghoiril magdhuubi ‘alaihim wa laaddhoollin’(tunjukkanlah pada kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan orang yang dimurkai dan bukan jalan orang yang sesat), Allah berfirman: Ini untuk hamba-Ku, bagi hamba-Ku apa yang ia minta.”

(HR. Muslim dan Ash-haabus Sunan)

Karena betapa penting dan urgentnya Al Fatihah ini, Allah menjadikan ia adalah surat yang paling banyak diulang dalam kehidupan.

Dalam sehari kita mengulangnya sebanyak 17 kali.

Dalam sebulan sebanyak 510 kali

Dalam setahun paling tidak kita sudah membaca Al Fatihah sebanyak 6120 kali .

Nah, semangat "Al Matsaani" (yang senantiasa diulang-ulang) juga seharusnya berlaku bagi seluruh Al Quran bukan hanya pada Surat Al Fatihah ini.

Bila ada surat yang kita rasa belum lancar, hiburlah diri kita dengan ungkapan : "yah mungkin kurang banyak diulangnya, belum sebanyak Al Fatihah"

Jangan sampai kita malah memvonis diri dengan kalimat-kalimat negatif yang akan menyurutkan langkah kita dalam mengulang semua surat di dalam Al Quranul Kariim.

Memang perjuangan untuk menjaga Hidayah Allah ini amatlah mahal, amat melelahkan jiwa dan raga, tetapi yakinlah bahwa semua keletihan lahir & batin dalam perjuangan itu akan sirna saat nanti kita sukses menjejakkan kaki di surga-Nya .

لَا يَمَسُّهُمْ فِيهَا نَصَبٌ وَمَا هُمْ مِنْهَا بِمُخْرَجِينَ

"Mereka tidak merasa lelah di dalamnya dan mereka tidak akan dikeluarkan darinya." (Surat Al-Hijr, Ayat 48)

Semoga Allah jadikan kita semua menjadi Penghuni Surga-Nya dengan bekal energi dari Al Fatihah dan Al Quran nan mulia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Baru Rumah Tahfidz Qurani

  Program Baru Rumah Tahfidz Qurani TAHFIDZ - TAHSIN Persyaratan : 📚 Ibu-ibu dan remaja putri ( usia 16 tahun keatas ) 📚 Waktu belajar adalah satu kali sepekan, 1-2 jam/TM 📚 Kuota terbatas, 5-10 orang/kelas 📚 Niat, berkomitmen dan semangat menghafal Al Quran 📚 Kelas dimulai Januari 2021 📚 Biaya pendaftaran Rp.100.000,- ( dapat modul ) 📚 Infaq bulanan Rp.100.000,- 📚 Waktu belajar, kesepakatan antara anggota kelas dan pengajar Contact Person : 📚 Ustadzah Wiwik 0813-3203-3117 📚 Ustadzah Ayu 0853-3411-0705 Rumah Tahfidz Qurani 🌐 rtq-malang.blogspot.com 🟥 @rt.qurani 🏬 Jl. Kapten Pierre Tendean Gg.2/440 RT.1 RW.9 Kelurahan Kasin Kecamatan Klojen Malang 📧 rumahtahfidz.qurani@gmail.com

Tips Agar Mendidik Anak Agar Semangat & Mudah Menghafal Al-Quran

  Tips Agar Mendidik Anak Agar Semangat & Mudah Menghafal Al-Quran بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Anak yang shalih lagi memiliki hafalan quran yang banyak adalah dambaan tiap orang tua, apalagi jika hal tersebut adalah tabungan akhirat bagi orang tua nantinya. Oleh karena itu kita kumpulkan beberapa tips dalam mendidik anak. Tips ini mengarahkan pada pondasi mendidik anak shalih, bukan teknis menghafal Al-Qurannya, tanpa pondasi ini menghafal al-Quran akan menjadi sulit. Tips ini terbagi menjadi beberapa segi, dikarenakan pendidikan anak itu tidak terlepas beberapa segi. DARI SEGI ORANG TUA 1. Doa Tidak lain yang pertama adalah berdoa kepada Dzat yang menguasai langit, bumi dan seluruh makhluk. Tidaklah sesuatu itu jika sudah ditakdirkan Allah subhanahu wa ta’ala pasti akan terjadi, karena itu berdoalah kepada Allah tabaraka wata’ala karena Allah subhanahu wata’ala sudah menjanjikan akan mengabulkan doa hamba-hambanya. Doa-doa yang dapat diamalkan adalah sebagai berikut: Doa

Pelita Ilmu di Tengah Gelapnya Zaman

  Sa'id bin Jubair:  Pelita Ilmu di Tengah Gelapnya Zaman Sa'id bin Jubair, seorang ulama besar pada masa Tabi'in, adalah sosok yang memancarkan cahaya ilmu di tengah kegelapan zaman. Kehidupannya yang penuh perjuangan dan pengorbanan menjadi inspirasi bagi generasi setelahnya. Mari kita telusuri lebih jauh perjalanan hidup beliau. Akar Ilmu yang Mendalam Sa'id bin Jubair dilahirkan pada tahun 665 M di Kufah. Beliau memiliki nasab yang mulia dan keturunan yang baik. Sejak usia muda, Sa'id telah menunjukkan minat yang besar terhadap ilmu pengetahuan. Beliau berguru kepada para sahabat Nabi yang masih hidup pada masanya, seperti Ibnu Abbas dan Abdullah bin Umar. Dari para ulama besar ini, Sa'id mewarisi ilmu tafsir Al-Qur'an yang sangat mendalam. Beliau juga menguasai hadis, fikih, dan berbagai cabang ilmu lainnya. Kemampuan menghafal Al-Qur'an Sa'id sungguh luar biasa. Beliau mampu menyelesaikan bacaan seluruh Al-Qur'an hanya dalam dua rakaat shal