Langsung ke konten utama

Al-Humumat (Lintasan Pikiran)




Resume Kalimatul Mukhoyyam ke-2

Disampaikan KH. Abdul Aziz Abdur Rauf حفظه الله dalam MQAN ke-8 di Yogyakarta

===========================


Ikhwah Fillah ...

Alhamdulillah Allah memilih kita untuk menjadi bagian dari penghafal Al Quran.

Tentu setiap kita memiliki "al humumat" (lintasan fikiran) yang berbeda-beda.

Tetapi harus ada humumat yang sama dan itu disebutkan oleh Allah ﷻ dalam surat Az-Zumar :

فاعبد الله مخلصا له الدين

الأ لله الدين الخالص

Inilah sesungguhnya yang diinginkan Allah dari rangkaian ibadah yang kita lakukan ...

Yaitu memurnikan 'ubudiyah hanya untuk Allah semata ...

Kita harus menyadari betul saat kita sudah bersama Al Quran sekian lama, ada yang dua tahun, lima tahun, sepuluh tahun dan seterusnya itu adalah semata-mata karena hidayah dan pertolongan Allah Subhanahu Wa Ta'aala.

Dialah Allah pemberi hidayah yang sesungguhnya, yang menggerakkan hati kita untuk terus mencintai-Nya dan mencintai kalam-Nya.

Oleh karena itu tidak pantas bagi kita untuk membanggakan diri dalam rangka sombong dan tinggi hati.

Kita boleh bangga tetapi dalam rangka syukur kepada-Nya, tanpa pernah meremehkan sesama hamba Allah.

Jangan pernah  meremehkan mereka yang belum hafal Juz 30, karena bisa jadi seseorang yang belum hafal Juz 30 pun, tetapi dia memiliki amal rahasia yang dicintai Allah yang tidak pernah diketahui oleh orang lain.

Karena di akhirat nanti semua yang dirahasiakan oleh seluruh manusia akan terungkap :

يَوْمَ تُبْلَى السَّرَائِرُ

"Pada hari ditampakkan segala rahasia (Surat Ath-Thariq, Ayat 9)

Oleh karena itu kita harus memperbanyak "As-Saraair"  yang baik, sebagai bekal di hari terungkap seluruh rahasia.

Ahlul Quran harus menjadi pribadi yang tawadhu, yang selalu merasa hina dan tidak ada apa-apanya dihadapan Allah Subhanahu Wa Ta'aala

Ahlul Quran harus memperbanyak variasi ibadahnya untuk mengiringi aktivitas bersama Al Quran.

Iringilah kebersamaan kita bersama Al Quran dengan Memperbanyak Kalimah Thoyyibah seperti  "istighfar" ataupun "Tasbih"  dengan sekian banyak ragam atau redaksi yang telah dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ.

Saat kita mampu menghayati "istighfar" dan berbagai "Tasbih" yang keluar dari lisan kita disitulah kita semakin merasa hina dihadapan Allah Yang Maha Agung lagi Mulia.


Ikhwah Fillah ...

"Al Humumaat" lainnya yang harus kita miliki saat bersama Al Quran adalah As-Sakiinah dan "Ath-Thuma`niinah"

Yang dimaksud "As-Sakiinah" adalah rasa tenang dalam hati manusia.

Adapun "Ath-Thuma`niinah" adalah rasa tenang yang disertai keyakinan.

Keduanya sangat kita perlukan untuk menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan. Baik dalam skala pribadi, keluarga - Rumah Tangga, maupun dalam skala yang lebih luas lainnya.

Adanya ujian dalam kehidupan adalah sebuah keniscayaan :

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ...

"Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya ..." (-Surat Al-Mulk, Ayat 2)

Karena dalam hidup pasti ada berbagai ujian, maka kita harus mengevaluasi, apakah Al Quran yang kita bersamai ini sudah mampu menghadirkan "As-Sakiinah" &  "Ath-Thuma`niinah dalam kehidupan kita.


Ikhwah Fillah ...

"Al Humumat" lainnya yang harus kita miliki adalah Ridha menerima takdir dari Allah Subhanahu Wa Ta'aala .

Setiap kita pasti memiliki warna dan peran yang berbeda. Maka kurang bijak bila "A" memaksakan diri ingin menjadi seperti "B".

Allah ﷻ berfirman :

"...نَحْنُ قَسَمْنَا بَيْنَهُمْ مَعِيشَتَهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا ۚ وَرَفَعْنَا بَعْضَهُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَتَّخِذَ بَعْضُهُمْ بَعْضًا سُخْرِيًّا ۗ وَرَحْمَتُ رَبِّكَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ"

".... Kamilah yang menentukan penghidupan mereka dalam kehidupan dunia, dan Kami telah meninggikan sebagian mereka atas sebagian yang lain beberapa derajat, agar sebagian mereka dapat memanfaatkan sebagian yang lain. Dan rahmat Tuhanmu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan" (Surat Az-Zukhruf, Ayat 32)

Karena itu sikap Ridha atas semua ketetapan Allah adalah sesuatu yang harus kita miliki dalam mengarungi hidup ini.

Karena inilah sesungguhnya prestasi Rabbani yang bernilai 'ubudiyah di sisi Allah Subhanahu wa Ta'aala.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Baru Rumah Tahfidz Qurani

  Program Baru Rumah Tahfidz Qurani TAHFIDZ - TAHSIN Persyaratan : 📚 Ibu-ibu dan remaja putri ( usia 16 tahun keatas ) 📚 Waktu belajar adalah satu kali sepekan, 1-2 jam/TM 📚 Kuota terbatas, 5-10 orang/kelas 📚 Niat, berkomitmen dan semangat menghafal Al Quran 📚 Kelas dimulai Januari 2021 📚 Biaya pendaftaran Rp.100.000,- ( dapat modul ) 📚 Infaq bulanan Rp.100.000,- 📚 Waktu belajar, kesepakatan antara anggota kelas dan pengajar Contact Person : 📚 Ustadzah Wiwik 0813-3203-3117 📚 Ustadzah Ayu 0853-3411-0705 Rumah Tahfidz Qurani 🌐 rtq-malang.blogspot.com 🟥 @rt.qurani 🏬 Jl. Kapten Pierre Tendean Gg.2/440 RT.1 RW.9 Kelurahan Kasin Kecamatan Klojen Malang 📧 rumahtahfidz.qurani@gmail.com

Tips Agar Mendidik Anak Agar Semangat & Mudah Menghafal Al-Quran

  Tips Agar Mendidik Anak Agar Semangat & Mudah Menghafal Al-Quran بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Anak yang shalih lagi memiliki hafalan quran yang banyak adalah dambaan tiap orang tua, apalagi jika hal tersebut adalah tabungan akhirat bagi orang tua nantinya. Oleh karena itu kita kumpulkan beberapa tips dalam mendidik anak. Tips ini mengarahkan pada pondasi mendidik anak shalih, bukan teknis menghafal Al-Qurannya, tanpa pondasi ini menghafal al-Quran akan menjadi sulit. Tips ini terbagi menjadi beberapa segi, dikarenakan pendidikan anak itu tidak terlepas beberapa segi. DARI SEGI ORANG TUA 1. Doa Tidak lain yang pertama adalah berdoa kepada Dzat yang menguasai langit, bumi dan seluruh makhluk. Tidaklah sesuatu itu jika sudah ditakdirkan Allah subhanahu wa ta’ala pasti akan terjadi, karena itu berdoalah kepada Allah tabaraka wata’ala karena Allah subhanahu wata’ala sudah menjanjikan akan mengabulkan doa hamba-hambanya. Doa-doa yang dapat diamalkan adalah sebagai berikut: Doa

Pelita Ilmu di Tengah Gelapnya Zaman

  Sa'id bin Jubair:  Pelita Ilmu di Tengah Gelapnya Zaman Sa'id bin Jubair, seorang ulama besar pada masa Tabi'in, adalah sosok yang memancarkan cahaya ilmu di tengah kegelapan zaman. Kehidupannya yang penuh perjuangan dan pengorbanan menjadi inspirasi bagi generasi setelahnya. Mari kita telusuri lebih jauh perjalanan hidup beliau. Akar Ilmu yang Mendalam Sa'id bin Jubair dilahirkan pada tahun 665 M di Kufah. Beliau memiliki nasab yang mulia dan keturunan yang baik. Sejak usia muda, Sa'id telah menunjukkan minat yang besar terhadap ilmu pengetahuan. Beliau berguru kepada para sahabat Nabi yang masih hidup pada masanya, seperti Ibnu Abbas dan Abdullah bin Umar. Dari para ulama besar ini, Sa'id mewarisi ilmu tafsir Al-Qur'an yang sangat mendalam. Beliau juga menguasai hadis, fikih, dan berbagai cabang ilmu lainnya. Kemampuan menghafal Al-Qur'an Sa'id sungguh luar biasa. Beliau mampu menyelesaikan bacaan seluruh Al-Qur'an hanya dalam dua rakaat shal