Langsung ke konten utama

SEORANG PENDUDUK SURGA


 

SEORANG PENDUDUK SURGA

Diceritakan dalam kitab Tafsirul Qur’anil Adzim karya Al Imam Al Hafidz Ibnu Katsir Ad Dimasyqi Juz yang ke 4 halaman 406, satu haits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hambal dari sahabat Anas bin Malik RA. Dia bercerita : “ Kami pernah duduk bersama Rasulullah SAW dan mendengarkan nasihat-nasihat beliau, ditengah-tengah nasihat beliau, Nabi bersabda : “(wahai Sahabat-sahabatku !) Sebentar lagi akan masuk dan muncul diantara kalian seorang laki-laki yang menjadi penduduk Surga”.

Benar! Tidak berselang lama muncullah kedalam majlis kita, seorang sahabat nabi SAW dari kalangan Anshor yang jenggotnya masih basah dengan tetesan-tetesan air wudhunya yang kemudian dia duduk di majlis Rasulullah SAW dan ikut mendengarkan nasehat beliau. Dan pada hari berikutnya rasulullah SAW mengatakan dengan ungkapan yang sama kepada para sahabat yang ada disekitar beliau dengan ungkapan “(wahai Sahabat-sahabatku !) Sebentar lagi akan masuk dan muncul diantara kalian seorang laki-laki yang menjadi penduduk Surga”.

Benar! Tidak berselang lama, muncullah di dalam majlis kita seorang sahabat Nabi SAW yang sama seperti kemarin yaitu seorang laki-laki dari kalangan Anshor. Dan pada hari yang ketiga Rasulpun mengucapkan dengan ungkapan yang sama “(wahai Sahabat-sahabatku !) Sebentar lagi akan masuk dan muncul diantara kalian seorang laki-laki yang menjadi penduduk Surga”.

Lalu yang muncul juga laki-laki dari kalangan Anshor seperti hari pertama dan kedua. Peristiwa-peristiwa ini membuat kagum dan penasaran Sahabat Nabi SAW, khususnya sahabat Abdullah bin Amr bin ‘Ash, maka ketika Nabi SAW menutup majlisnya, berdirilah orang dari kalangan Anshor itu untuk beranjak pulang yang ternyata dia diikuti oleh sahabat Abdullah bin Amr bin ‘Ash yang kemudian mengatakan kepada laki-laki tersebut “ Sesungguhnya aku ada perseleisihan sedikit dengan Ayahku dan aku bersumpah untuk tidak memasuki rumahnya selama tiga hari, maka aku berharap bisa bermalam dirumahmu sementara waktu, laki-laki tadi yang oleh Nabi SAW disebut dengan “ Rojulun Min Ahlil Jannah” mengatakan :Na’am (ya) , silahkan!. Kemudian sahabat Anas bin Malik RA. melanjutkan ceritanya: Selanjutnya sahabat Abdullah bin Amr bin ‘Ash menginap dirumah Sahabat Anshor tersebut selama tiga hari tiga malam dan beliau berusaha memperhatikan sepanjang malam perbuatan ornag itu, ternyata semalaman orang itu tidur tidak ada hal istimewa yang dilakukannya kecuali ketika dia mengalami sulit tidur, dia membolak balikkan badannya seraya berdzikir kepada Allah SAW dan bertakbir. Dan ketika menjelang subuh, dia bangun untuk melaksanakan Sholat Qiyamul-lail dan mempersiapkan diri untuk melaksanakan sholat subuh berjama’ah. Sampai pada hari yang ketiga sahabat Abdullah bin amr bin ‘Ash tidak melihat amalan yang istimewa yang luar biasa dari sahabat Anshor ini hingga dia hampir meremehkan sahabat yang mulia ini. Dan pada waktu berpamitan sahabat Abdullah bin Amr bin ‘Ash mengatakan : “Wahai Sahabatku! Sebenarnya aku dengan ayahku tidaklah pernah ada permusuhan yang berarti, tetapi beberapa hari yang lalu Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda kepada kami sebanyak tiga hari berturut-turut bahwasanya akan muncul diantara kita “ Rojulun Min Ahlil Jannah (Satu penduduk surga) maka ternyata yang dimaksud adalah anda, maka aku berkeingainan untuk bermalam dirumah anda untuk meneliti amal-amal ibadah anda yang bisa aku ikuti. Maka kemudian aku tidak melihat anda melakukan amal ibadah yang besar yang mengantar anda mendapatkan kedudukan yang sangat mulia yaitu pendudk surge sebagaimana yang di sabdakan Nabi SAW, kecuali apa yang sudah aku lihat, oleh karena itu izinkanlah aku pamit pulang sebab aku tidak mendapatkan apa yang aku inginkan. Maka ketika Sahabat Abdullah bin Amr berpaling dan pergi dari orang tersebut dia mendatangiku dan memanggilku seraya berkata : Tidaklah aku berbuat amal kebaikan kecuali yang sudah anda lihat dan perhatikan selama tiga hari engkau bermalam ditempat kami, maka yang engkau lihat itulah yang aku lakukan tidak kurang dan tidak lebih kecuali Aku tidak pernah mendapati pada diriku keinginan untuk menipu siapapun saja dari kalangan umat islam dan aku tidak pernah punya perasaan hasud atau kedengkian kepada siapapun saja atas kebaikan yang Allah SWT berikan kepada orang itu.”

Maka Sahabat Abdullah bin Amr bin ‘Ash menyatakan: “Nah ! inilah dua perkara yang yelah menyampaikan anda pada kedudukan yang disebut Nabi SAW sebagai salah satu penghuni Surga yang tidak setiap orang bisa mendapatkannya.

Inti dari kisah ini adalah :

  1. Jangan sekali-kali melakukan praktek/berkeinginan untuk menipu
  2. Jangan sekali-kali ada persaan hasud atau dengki di dalam hati kita

Semoga kita termasuk orang yang terhindar dari kedua sifat tersebut. Aamiin


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Baru Rumah Tahfidz Qurani

  Program Baru Rumah Tahfidz Qurani TAHFIDZ - TAHSIN Persyaratan : πŸ“š Ibu-ibu dan remaja putri ( usia 16 tahun keatas ) πŸ“š Waktu belajar adalah satu kali sepekan, 1-2 jam/TM πŸ“š Kuota terbatas, 5-10 orang/kelas πŸ“š Niat, berkomitmen dan semangat menghafal Al Quran πŸ“š Kelas dimulai Januari 2021 πŸ“š Biaya pendaftaran Rp.100.000,- ( dapat modul ) πŸ“š Infaq bulanan Rp.100.000,- πŸ“š Waktu belajar, kesepakatan antara anggota kelas dan pengajar Contact Person : πŸ“š Ustadzah Wiwik 0813-3203-3117 πŸ“š Ustadzah Ayu 0853-3411-0705 Rumah Tahfidz Qurani 🌐 rtq-malang.blogspot.com πŸŸ₯ @rt.qurani 🏬 Jl. Kapten Pierre Tendean Gg.2/440 RT.1 RW.9 Kelurahan Kasin Kecamatan Klojen Malang πŸ“§ rumahtahfidz.qurani@gmail.com

Tips Agar Mendidik Anak Agar Semangat & Mudah Menghafal Al-Quran

  Tips Agar Mendidik Anak Agar Semangat & Mudah Menghafal Al-Quran Ψ¨ِΨ³ْΩ…ِ Ψ§Ω„Ω„Ω‡ِ Ψ§Ω„Ψ±َّΨ­ْΩ…ٰΩ†ِ Ψ§Ω„Ψ±َّΨ­ِيْΩ…ِ Anak yang shalih lagi memiliki hafalan quran yang banyak adalah dambaan tiap orang tua, apalagi jika hal tersebut adalah tabungan akhirat bagi orang tua nantinya. Oleh karena itu kita kumpulkan beberapa tips dalam mendidik anak. Tips ini mengarahkan pada pondasi mendidik anak shalih, bukan teknis menghafal Al-Qurannya, tanpa pondasi ini menghafal al-Quran akan menjadi sulit. Tips ini terbagi menjadi beberapa segi, dikarenakan pendidikan anak itu tidak terlepas beberapa segi. DARI SEGI ORANG TUA 1. Doa Tidak lain yang pertama adalah berdoa kepada Dzat yang menguasai langit, bumi dan seluruh makhluk. Tidaklah sesuatu itu jika sudah ditakdirkan Allah subhanahu wa ta’ala pasti akan terjadi, karena itu berdoalah kepada Allah tabaraka wata’ala karena Allah subhanahu wata’ala sudah menjanjikan akan mengabulkan doa hamba-hambanya. Doa-doa yang dapat diamalkan adalah sebagai berikut: Doa

Pelita Ilmu di Tengah Gelapnya Zaman

  Sa'id bin Jubair:  Pelita Ilmu di Tengah Gelapnya Zaman Sa'id bin Jubair, seorang ulama besar pada masa Tabi'in, adalah sosok yang memancarkan cahaya ilmu di tengah kegelapan zaman. Kehidupannya yang penuh perjuangan dan pengorbanan menjadi inspirasi bagi generasi setelahnya. Mari kita telusuri lebih jauh perjalanan hidup beliau. Akar Ilmu yang Mendalam Sa'id bin Jubair dilahirkan pada tahun 665 M di Kufah. Beliau memiliki nasab yang mulia dan keturunan yang baik. Sejak usia muda, Sa'id telah menunjukkan minat yang besar terhadap ilmu pengetahuan. Beliau berguru kepada para sahabat Nabi yang masih hidup pada masanya, seperti Ibnu Abbas dan Abdullah bin Umar. Dari para ulama besar ini, Sa'id mewarisi ilmu tafsir Al-Qur'an yang sangat mendalam. Beliau juga menguasai hadis, fikih, dan berbagai cabang ilmu lainnya. Kemampuan menghafal Al-Qur'an Sa'id sungguh luar biasa. Beliau mampu menyelesaikan bacaan seluruh Al-Qur'an hanya dalam dua rakaat shal