Langsung ke konten utama

Imam Ahmad bin Hanbal dan Sang Ibunda


 

Imam Ahmad bin Hanbal dan Sang Ibunda

Keberhasilan Imam Ahmad bin Hanbal setelah taufiq dari Allah tidak bisa lepas dari perjuangan ibundanya, meski harus berjuang membesarkan seorang putra tanpa ditemani oleh suaminya yang meninggal sejak Imam Ahmad masih kecil, ibundanya tetap tegar. Kondisi terbatas tidak menghalangi sang ibu untuk mendidik putranya  agar tumbuh cerdas dan memiliki spiritualis yang tinggi. 

يقول الإمام أحمد رحمه الله: حفَّظَتني أمي القرآن وعمري عشر سنوات، وكانت أمي تلبسني اللباس، وتوقظني، وتحمي لي الماء قبل صلاة الفجر، وأنا أبن عشر سنوات، وكانت تختمر وتتغطى بحجابها وتذهب معه إلى المسجد؛ لأن المسجد بعيد؛ ولأن الطريق مظلمة

(http://iswy.co/e25nlu)

Berkata Imam Ahmad, "Dahulu ibuku telah menjadikan aku hafal Al Quran saat aku berumur 10 tahun. Ia selalu membangunkan aku sebelum sholat Fajar. Ia memanaskan air untukku di malam-malam yang amat dingin di Baghdad, dan memakaikanku pakaian. Lalu ia memakai cadar dan hijabnya untuk mengantarkanku ke masjid karena jauh jaraknya."

Usai menunaikan sholat malam, sang ibu pergi ke masjid untuk menunaikan sholat Shubuh bersama putra kecilnya.  Ketegaran dan ketakwaan sang ibu dalam mendidik putranya membekaskan jejak spiritualitas dalam diri putranya sejak kecil hingga dewasa. Tampak bahwa sang ibu hendak melatih putranya untuk berjuang melawan hawa nafsu demi mengejar ridha Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Tidak hanya itu, sang ibu juga membekali putranya dengan ilmu pengetahuan, seperti Bahasa Persia, pengetahuan tentang kejayaan Islam, kisah para Khulafaur Rasyidin, karakter dan kualitas rakyatnya hingga mengajarkan sastra puisi. Sejak pagi hingga tengah hari, Imam Ahmad terus diajari ilmu pengetahuan oleh ibunya. Kebiasaan belajar membantu dirinya meningkatkan kemampuan kognitif sehingga membuat Imam Ahmad memiliki kecerdasan yang terasah di bawah bimbingan langsung dari sang ibunda. Semoga Allah merahmati keduanya.

Referensi:

The Great Mothers, karya Ibnu Marzuqi Al Gharani, hal. 27-31

https://www.alsiratalmustaqeem.wordpress.com/2013/08/09/imam-ahmads-most-influential-teacher/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 cara agar anak senang belajar membaca Alquran

  7 cara agar anak senang belajar membaca Alquran  1. Jangan memaksa  Memaksa anak justru akan membuat mereka tidak nyaman. Biarkan minat untuk belajar membaca Alquran muncul dari dalam diri mereka sendiri. Kita cukup memberikan stimulasi agar mereka tertarik, karena anak adalah pembelajar yang hebat. 2. Berikan contoh.  Memberi contoh adalah cara paling jitu, karena anak adalah peniru yang ulung. Tunjukkan kebiasaan dan kebutuhan anda membaca Alquran. Dijamin anak akan meniru kebiasaan itu.  3. Penjelasan kenapa harus membaca Alquran  Pada anak usia sekolah perlu mulai diberikan penjelasan kenapa kita butuh membaca Alquran serta melakukan ibadah-ibadah lain. Lakukan komunikasi dua arah dengan anak-anak, hargai setiap pendapat mereka tentang penjelasan Anda.  Pengertian mereka tentang kebutuhan beribadah akan menjadi dasar kecintaan mereka pada Alquran. 4. Lakukan dengan cara menyenangkan.  Sekarang banyak sekali metode belajar membaca Alquran unt...

MENGAGUNGKAN ILMU DAN PEMILIKNYA

  MENGAGUNGKAN ILMU DAN PEMILIKNYA ketahuilah, bahwasannya penuntut ilmu itu tidak akan mendapatkan ilmu dan tidak bisa memanfaatkannya kecuali dengan mengagungkan ilmu dan memuliakan guru dan menghormatinya Dikatakan. Tidaklah sampai orang yang telah sampai(pada kesuksesan) melainkan sebab rasa hormat dan tidak lah jatuh berguguran orang telah yg jatuh atau dalam kegagalan melainkan sebab tinggal hormat dan mengagungkan Dikatakan : penghormatan itu lebih baik dari pada taat. Tidak kah kamu perhatikan bahwasanya manusia tidak jatuh kafir karena berbuat maksiat tetapi sesungguhnya mereka bisa fakir karena tidak menghormati Dan diantara cara mengagungkan ilmu adalah   1. mengagungkan guru 2. Memuliakan kitab 3. Menghormati teman 4. Sikap selalu hormat dan khidmat 5. Jangan memilih ilmu sendiri 6. Jangan terlalu dekat dengan guru 7. Menyingkiri akhlak tercela

Kenapa aku?

  Kenapa aku?  Kamu! karena Allah SWT ingin menghapus dosa-dosamu dengan setiap air mata yang jatuh dari matamu. Dia ingin meningkatkan pangkatmu di Jannah. Dia ingin mengujimu dengan kesedihan sementara untuk memberimu kebahagiaan abadi. 🤍 🤍