Langsung ke konten utama

Tiga Penghafal Qur'an Pertama di Dunia


 

Tiga Penghafal Qur'an Pertama di Dunia 

1.   Zaid bin Tsabit.
Nama lengkapnya adalah Zaid bin Tsabit bin Adh-Dhahak bin Zaid Ludzan bin Amru radhiyallahu 'anhu (RA). Beliau masuk Islam ketika umur 11 tahun saat perang Badar terjadi. Nabi SAW menyerahkan bendera Bani Malik bin an-Najjar kepada 'Imarah sebagai komandan perang Tabuk, lalu Nabi mengambilnya dan diserahkan kepada Zaid bin Tsabit.

Ketika beliau memintanya, maka Imarah bertanya: "Ya Rasulullah, apakah engkau akan menyerahkan sesuatu yang engkau berikan kepadaku?" Beliau menjawab, "Tidak, tetapi Alqur'an harus didahulukan, dan Zaid bin Tsabit lebih banyak menguasai bacaan Alqur'an daripada kamu".

Zaid juga merupakan penulis wahyu bagi Rasulullah SAW. Saat Umar menjadi Khalifah dia diangkat sebagai amir (gubernur) Madinah sebanyak 3 kali di ibukota atau di wilayah pusat kekuasaan. Beliau juga ditugaskan untuk mengumpulkan Alqur'an atas perintah Abu Bakar dan Umar sebagaimana dijelaskan dalam riwayat Bukhari. Rasulullah juga memuji Zaid bin Tsabit. Beliau bersabda: "Umatku yang paling menguasai ilmu Faraidh (pembagian harta warisan) adalah Zaid bin Tsabit".

Beliau wafat di Madinah pada tahun 45 Hijriyah dalam usia 56 tahun. Dalam riwayat lain Beliau wafat tahun 51 atau 52 Hijriyah.

2.   Ubay bin Ka'ab.
Ubay bin Ka'ab radhiallahu 'anhu (RA) adalah kaum Anshar yang berasal dari Bani Khazraj. Beliau termasuk orang-orang pertama yang memeluk Islam dan melakukan bai'at kepada Nabi Muhammad SAW di Aqabah, sebelum terjadinya peristiwa hijrah.

Ubay termasuk salah seorang yang pertama-tama mencatatkan ayat-ayat Alqur'an ke dalam bentuk tulisan. Beliau merupakan salah seorang penulis bagi Nabi Muhammad SAW. Ubay diriwayatkan memiliki suatu mushaf khusus susunannya sendiri dan termasuk di antara para sahabat yang merupakan penghafal Alqur'an (hafiz).

Ubay juga adalah anggota kelompok penasihat (musyawarah) yang dibentuk oleh khalifah Abu Bakr sebagai tempat bertanya atas berbagai permasalahan. Ubay wafat pada tahun 29 Hijriyah atau 639 M, yaitu pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan.

 

3.   Abdullah bin Mas'ud.
Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Mas'ud bin Ghafil al-Hudzali radhiyallahu 'anhu (RA). Julukannya Abu Abdirahman. Sahabat ke enam yang paling dahulu masuk Islam.

Beliau hijrah ke Habasyah dua kali, dan mengikut semua peperangan bersama Rasulullah SAW. Dalam perang Badar, Beliau berhasil membunuh Abu Jahal.

Rasulullah SAW bersabda: "Ambilah Alqur'an dari empat orang: Abdullah, Salim (sahaya Abu Hudzaifah), Muadz bin Jabal dan Ubay bin Ka'ab". Menurut para ahli hadits, kalau disebutkan "Abdullah" saja, yang dimaksudkan adalah Abdullah bin Mas'ud ini.

Khalifah Umar pernah mengangkatnya menjadi hakim dan pengurus kas negara di kufah. Ia simbol bagi ketakwaan, kehati-hatian, dan kesucian diri.

Beliau banyak meriwayatkan hadits mencapai 848 hadits. Beliau datang ke Madinah dan mengalami sakit. Kemudian wafat pada tahun 32 Hijriyah dan Utsman bin 'Affan ikut mensalatkannya. Beliau dimakamkan di pekuburan Baqi di sebelah Masjid Nabawi.

(https://kalam.sindonews.com/berita/1456947/70/tiga-penghafal-quran-pertama-di-dunia/10)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Baru Rumah Tahfidz Qurani

  Program Baru Rumah Tahfidz Qurani TAHFIDZ - TAHSIN Persyaratan : 📚 Ibu-ibu dan remaja putri ( usia 16 tahun keatas ) 📚 Waktu belajar adalah satu kali sepekan, 1-2 jam/TM 📚 Kuota terbatas, 5-10 orang/kelas 📚 Niat, berkomitmen dan semangat menghafal Al Quran 📚 Kelas dimulai Januari 2021 📚 Biaya pendaftaran Rp.100.000,- ( dapat modul ) 📚 Infaq bulanan Rp.100.000,- 📚 Waktu belajar, kesepakatan antara anggota kelas dan pengajar Contact Person : 📚 Ustadzah Wiwik 0813-3203-3117 📚 Ustadzah Ayu 0853-3411-0705 Rumah Tahfidz Qurani 🌐 rtq-malang.blogspot.com 🟥 @rt.qurani 🏬 Jl. Kapten Pierre Tendean Gg.2/440 RT.1 RW.9 Kelurahan Kasin Kecamatan Klojen Malang 📧 rumahtahfidz.qurani@gmail.com

Tips Agar Mendidik Anak Agar Semangat & Mudah Menghafal Al-Quran

  Tips Agar Mendidik Anak Agar Semangat & Mudah Menghafal Al-Quran بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Anak yang shalih lagi memiliki hafalan quran yang banyak adalah dambaan tiap orang tua, apalagi jika hal tersebut adalah tabungan akhirat bagi orang tua nantinya. Oleh karena itu kita kumpulkan beberapa tips dalam mendidik anak. Tips ini mengarahkan pada pondasi mendidik anak shalih, bukan teknis menghafal Al-Qurannya, tanpa pondasi ini menghafal al-Quran akan menjadi sulit. Tips ini terbagi menjadi beberapa segi, dikarenakan pendidikan anak itu tidak terlepas beberapa segi. DARI SEGI ORANG TUA 1. Doa Tidak lain yang pertama adalah berdoa kepada Dzat yang menguasai langit, bumi dan seluruh makhluk. Tidaklah sesuatu itu jika sudah ditakdirkan Allah subhanahu wa ta’ala pasti akan terjadi, karena itu berdoalah kepada Allah tabaraka wata’ala karena Allah subhanahu wata’ala sudah menjanjikan akan mengabulkan doa hamba-hambanya. Doa-doa yang dapat diamalkan adalah sebagai berikut: Doa

Pelita Ilmu di Tengah Gelapnya Zaman

  Sa'id bin Jubair:  Pelita Ilmu di Tengah Gelapnya Zaman Sa'id bin Jubair, seorang ulama besar pada masa Tabi'in, adalah sosok yang memancarkan cahaya ilmu di tengah kegelapan zaman. Kehidupannya yang penuh perjuangan dan pengorbanan menjadi inspirasi bagi generasi setelahnya. Mari kita telusuri lebih jauh perjalanan hidup beliau. Akar Ilmu yang Mendalam Sa'id bin Jubair dilahirkan pada tahun 665 M di Kufah. Beliau memiliki nasab yang mulia dan keturunan yang baik. Sejak usia muda, Sa'id telah menunjukkan minat yang besar terhadap ilmu pengetahuan. Beliau berguru kepada para sahabat Nabi yang masih hidup pada masanya, seperti Ibnu Abbas dan Abdullah bin Umar. Dari para ulama besar ini, Sa'id mewarisi ilmu tafsir Al-Qur'an yang sangat mendalam. Beliau juga menguasai hadis, fikih, dan berbagai cabang ilmu lainnya. Kemampuan menghafal Al-Qur'an Sa'id sungguh luar biasa. Beliau mampu menyelesaikan bacaan seluruh Al-Qur'an hanya dalam dua rakaat shal