Langsung ke konten utama

KEUTAMAAN SHALAT DHUHA

 


KEUTAMAAN SHALAT DHUHA


Shalat Dhuha adalah salah satu ibadah sunnah yang dilakukan pada pagi hari setelah terbit matahari hingga sebelum masuk waktu sholat Dzuhur. Shalat Dhuha terdiri dari 2-12 rakaat yang dapat dilakukan secara berjamaah maupun sendiri-sendiri.

Waktu pelaksanaan shalat Dhuha dimulai setelah terbit matahari hingga sebelum masuk waktu shalat Dzuhur, dengan durasi sekitar 45 menit hingga 1,5 jam setelah terbit matahari. Namun, waktu yang paling dianjurkan untuk melaksanakan shalat Dhuha adalah pada saat cuaca sedang cerah dan cerah berawan.

Shalat Dhuha memiliki banyak keutamaan dan manfaat baik untuk kehidupan dunia maupun akhirat, sehingga sangat dianjurkan bagi umat Muslim untuk melaksanakannya secara rutin.

Shalat Dhuha memiliki banyak keutamaan, di antaranya:

1. Mendapat pahala sebanyak shalat seratus kali ibadah wajib

2. Memberikan kebahagiaan dan ketenangan hati

3. Membuka pintu rezeki dan mendatangkan kemudahan dalam urusan dunia dan akhirat

4. Menjadi bentuk syukur kepada Allah atas nikmat hidup yang diberikan

5. Menjaga kesehatan tubuh dan memperpanjang umur

6. Membersihkan dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan yang dilakukan

7. Mendapatkan perlindungan dari berbagai bencana dan musibah

8. Meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT.


Oleh karena itu, sangat dianjurkan bagi umat Muslim untuk melaksanakan sholat Dhuha sebagai bentuk ibadah dan penghormatan kepada Allah SWT.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 resep / kiat untuk mendapatkan hasil maksimal dari Al Qur'an

  3 resep / kiat untuk mendapatkan hasil maksimal dari Al Qur'an 1. Kuantitas (membaca dalam jumlah yang banyak) 2. Kualitas (Berusaha mempelajari, memahami, mengamalkan) 3. Intensitas (Kita selalu berinteraksi dengan Al qur’an) (sumber:Mulazamah Sabtu Ustadz Abdullah Hadromi)

Nasihat & Refleksi untuk Penuntut Ilmu

  Nasihat & Refleksi untuk Penuntut Ilmu 1. Luruskan niat. Belajarlah bukan untuk terkenal, tapi agar Allah ridha dan ilmu itu membawa manfaat bagi dirimu dan orang lain. 2. Sabar dan rendah hati. Ilmu tidak bisa dikuasai dengan tergesa-gesa. Imam Asy-Syafi’i berkata: “Tidak akan diperoleh ilmu kecuali dengan enam perkara: kecerdasan, semangat, kesabaran, biaya, bimbingan guru, dan waktu yang lama.” 3. Amalkan apa yang dipelajari. Ilmu tanpa amal seperti pohon tanpa buah. Rasulullah ﷺ bersabda: “Ilmu yang tidak diamalkan seperti harta yang tidak dinafkahkan.” (HR. Ad-Dailami) 4. Cari lingkungan yang mendukung. Bertemanlah dengan orang-orang yang haus akan ilmu. Cahaya ilmu akan lebih kuat ketika berkumpul bersama orang baik. 5. Jaga adab sebelum ilmu. Ulama terdahulu berkata: “Kami belajar adab selama 30 tahun sebelum belajar ilmu selama 20 tahun.” Karena adab-lah yang membuat ilmu menjadi berkah. “Menuntut ilmu bukan hanya tentang banyaknya yang kita tahu, tapi tentang seberap...

Memanfaatkan Panca Indra Dalam Menghafal Al-Qur’an

  Memanfaatkan Panca Indra Dalam Menghafal Al-Qur’an Menghafal Al-Qur'an adalah ibadah yang mulia, namun banyak yang menghadapi berbagai tantangan dalam prosesnya. Beberapa masalah umum yang sering dihadapi saat menghafal Al-Qur'an antara lain: Kurangnya Konsistensi, Sulit Menghafal Ayat yang Panjang, Cepat Lupa, dan lain-lain. Memanfaatkan pancaindra dalam menghafal Al-Qur'an bisa menjadi strategi efektif untuk memperkuat daya ingat dan pemahaman. Berikut adalah beberapa cara untuk melibatkan kelima pancaindra dalam proses menghafal: Indra Penglihatan (Mata) : Membaca Al-Qur'an secara langsung : Membaca mushaf secara teratur membantu otak mengingat visualisasi ayat-ayat, huruf, dan tanda baca. Menggunakan mushaf yang sama bisa memperkuat ingatan visual. Menulis ayat-ayat : Menulis ulang ayat-ayat dapat membantu menginternalisasi teks dan memperkuat ingatan melalui proses visual dan fisik Indra Pendengaran (Telinga) : M...