Langsung ke konten utama

MENYAYANGI ITU PENTING

 


MENYAYANGI ITU PENTING


Dari Qurrah bin Iyas radhiyallahu 'anhu, ia mengisahkan, bahwa ada seorang laki-laki berkata,

يَا رَسُولَ اللهِ، إِنِّي لَأَذْبَحُ الشَّاةَ فَأَرْحَمُهَا، أَوْ قَالَ‏:‏ إِنِّي لَأَرْحَمُ الشَّاةَ أَنْ أَذْبَحَهَا، قَالَ‏:‏ وَالشَّاةُ إِنْ رَحِمْتَهَا، رَحِمَكَ اللهُ مَرَّتَيْنِ‏.‏


"Wahai Rasulullah, sungguh saya akan menyembelih kambing, (namun) saya menyayanginya. Atau dalam (redaksi lain) ia menyatakan, sungguh saya menyayangi kambing (yang akan) saya sembelih. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda, (walau pada) kambing bila engkau menyayanginya niscaya (dengan sebab itu) Allah akan menyayangimu. (dua kali)."

Lihat Shahih al-Adab al-Mufrad, no. 287

Dengan sebab menyayangi kambing, maka Allah Subhanahu mencurahkan rahmat dan kasih sayang kepada yang menyayangi kambing tersebut. 

Allah Subhanahu akan menyayangi terhadap hamba-Nya yang memiliki sikap penyayang.

Penyayang kepada kambing atau hewan dan makhluk Allah lainnya.

Islam mengajarkan kasih sayang. Tak sebatas terhadap sesama manusia. Kasih sayang itu menebar ke segenap makhluk.

Sebab, bila kasih sayang tiada terpateri pada seorang hamba, maka perilaku pun akan diwarnai kekerasan dan kekasaran. Merampok, menggusur, merampas, menindas, menzalimi, mengutuk, mencela, mencaci maki, menghina, merendahkan orang lain bakal menjadi warna kehidupan manusia. Kita berlindung kepada Allah Subhanahu dari semua perilaku buruk.

Ya, Allah ya Rabb, hiasilah kami dengan akhlak mulia, akhlak para nabi dan rasul-Mu.

ditulis oleh:

al Ustadz Abul Faruq Ayip Syafruddin hafizhahullah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 resep / kiat untuk mendapatkan hasil maksimal dari Al Qur'an

  3 resep / kiat untuk mendapatkan hasil maksimal dari Al Qur'an 1. Kuantitas (membaca dalam jumlah yang banyak) 2. Kualitas (Berusaha mempelajari, memahami, mengamalkan) 3. Intensitas (Kita selalu berinteraksi dengan Al qur’an) (sumber:Mulazamah Sabtu Ustadz Abdullah Hadromi)

Nasihat & Refleksi untuk Penuntut Ilmu

  Nasihat & Refleksi untuk Penuntut Ilmu 1. Luruskan niat. Belajarlah bukan untuk terkenal, tapi agar Allah ridha dan ilmu itu membawa manfaat bagi dirimu dan orang lain. 2. Sabar dan rendah hati. Ilmu tidak bisa dikuasai dengan tergesa-gesa. Imam Asy-Syafi’i berkata: “Tidak akan diperoleh ilmu kecuali dengan enam perkara: kecerdasan, semangat, kesabaran, biaya, bimbingan guru, dan waktu yang lama.” 3. Amalkan apa yang dipelajari. Ilmu tanpa amal seperti pohon tanpa buah. Rasulullah ﷺ bersabda: “Ilmu yang tidak diamalkan seperti harta yang tidak dinafkahkan.” (HR. Ad-Dailami) 4. Cari lingkungan yang mendukung. Bertemanlah dengan orang-orang yang haus akan ilmu. Cahaya ilmu akan lebih kuat ketika berkumpul bersama orang baik. 5. Jaga adab sebelum ilmu. Ulama terdahulu berkata: “Kami belajar adab selama 30 tahun sebelum belajar ilmu selama 20 tahun.” Karena adab-lah yang membuat ilmu menjadi berkah. “Menuntut ilmu bukan hanya tentang banyaknya yang kita tahu, tapi tentang seberap...

Memanfaatkan Panca Indra Dalam Menghafal Al-Qur’an

  Memanfaatkan Panca Indra Dalam Menghafal Al-Qur’an Menghafal Al-Qur'an adalah ibadah yang mulia, namun banyak yang menghadapi berbagai tantangan dalam prosesnya. Beberapa masalah umum yang sering dihadapi saat menghafal Al-Qur'an antara lain: Kurangnya Konsistensi, Sulit Menghafal Ayat yang Panjang, Cepat Lupa, dan lain-lain. Memanfaatkan pancaindra dalam menghafal Al-Qur'an bisa menjadi strategi efektif untuk memperkuat daya ingat dan pemahaman. Berikut adalah beberapa cara untuk melibatkan kelima pancaindra dalam proses menghafal: Indra Penglihatan (Mata) : Membaca Al-Qur'an secara langsung : Membaca mushaf secara teratur membantu otak mengingat visualisasi ayat-ayat, huruf, dan tanda baca. Menggunakan mushaf yang sama bisa memperkuat ingatan visual. Menulis ayat-ayat : Menulis ulang ayat-ayat dapat membantu menginternalisasi teks dan memperkuat ingatan melalui proses visual dan fisik Indra Pendengaran (Telinga) : M...