Langsung ke konten utama

Tips menjaga semangat murojaah


 

Tips menjaga semangat murojaah


1. Niat Awal Menghafal

    Coba ingat kembali alasan dulu hendak menghafal. Apa yang jadi sebab kita ingin menghafal? 

2. Orang tua

    Semoga dengan perjuangan menjaga, memahami dan mengamalkan Al-Qur’an jadi sebab kedua orang tua mendapatkan syafa’at dan kemuliaan di akhirat. Setiap anak ingin memberikan yang terbaik untuk ayah ibunya, tidakkah demikian dengan kita? Apalagi yang kelak dibutuhkan disana saat harta benda tiada lagi berguna? Hanya amalan, kumurahan Allah, serta syafa’at yang Allah janji akan berikan, utamanya untuk para mujahid dan penjaga Al-Qur’an serta keluarga dari keduanya. 

3. Guru

Adalah tugas seorang murid untuk menyenangkan hati gurunya dan tidak membuatnya sedih atau kecewa. Ingat-ingat perjuangan dan ketulusan ustadz/ustadzah kita saat mengajar, mendidik dan membimbing kita. MasyaAllah sungguh tanpa perantara mereka, kita tak akan mampu menghafal Al-Qur’an, tak akan mampu mengenal, memahami dan mencintai sedekat ini. Bukankah guru-guru kita telah mencintai kita karena Allah? Buat mereka bangga bahwa kita telah menjaga apa yang beliau ajarkan.

4. Sebaik-baik teman dalam kesendirian

Disela-sela aktivitas harian, kita mampu tetap melantunkan hafalan meski tanpa melihat mushaf Al-Qur’an. Bukankah menyenangkan saat kita selalu memiliki kesempatan untuk menjaga hati dengan Al-Qur’an, mengingat Allah dan berdzikir kapanpun dimanapun sesuka kita?

5. Muroja’ah dalam Shalat Sunnah, utamanya Qiyamul Lail

Berbeda rasanya muroja’ah dalam duduk dengan muroja’ah dalam shalat. Akan terasa lebih nikmat dan lebih puas saat mampu membawanya dalam Qiyamul Lail. Menikmati dan menghayati ayat-ayat yang pernah kita hafal. Maka niatkan muroja’ah sebagai persiapan Qiyamul Lail.

6. Keluarga (Mujahid mujahidah kecil)

Bukankah hal yang indah dan menyenangkan saat kita bisa mewarnai keluarga kita dengan Al-Qur’an.

Bukankah indah saat kita nanti telah menikah dan Allah mengamanahi kita seorang anak, kita menggendong dan menimangnya agar tertidur sambil dibacakan untuknya ayat-ayat yang pernah kita hafal agar tenang dan lembut hatinya, agar reda tangisnya? Barangkali ini terlalu jauh, tapi saya pernah tiba-tiba terbayang akan hal itu dan itu cukup menguatkan untuk kembali semangat muroja’ah.

-Afifudin Smith-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 resep / kiat untuk mendapatkan hasil maksimal dari Al Qur'an

  3 resep / kiat untuk mendapatkan hasil maksimal dari Al Qur'an 1. Kuantitas (membaca dalam jumlah yang banyak) 2. Kualitas (Berusaha mempelajari, memahami, mengamalkan) 3. Intensitas (Kita selalu berinteraksi dengan Al qur’an) (sumber:Mulazamah Sabtu Ustadz Abdullah Hadromi)

Nasihat & Refleksi untuk Penuntut Ilmu

  Nasihat & Refleksi untuk Penuntut Ilmu 1. Luruskan niat. Belajarlah bukan untuk terkenal, tapi agar Allah ridha dan ilmu itu membawa manfaat bagi dirimu dan orang lain. 2. Sabar dan rendah hati. Ilmu tidak bisa dikuasai dengan tergesa-gesa. Imam Asy-Syafi’i berkata: “Tidak akan diperoleh ilmu kecuali dengan enam perkara: kecerdasan, semangat, kesabaran, biaya, bimbingan guru, dan waktu yang lama.” 3. Amalkan apa yang dipelajari. Ilmu tanpa amal seperti pohon tanpa buah. Rasulullah ﷺ bersabda: “Ilmu yang tidak diamalkan seperti harta yang tidak dinafkahkan.” (HR. Ad-Dailami) 4. Cari lingkungan yang mendukung. Bertemanlah dengan orang-orang yang haus akan ilmu. Cahaya ilmu akan lebih kuat ketika berkumpul bersama orang baik. 5. Jaga adab sebelum ilmu. Ulama terdahulu berkata: “Kami belajar adab selama 30 tahun sebelum belajar ilmu selama 20 tahun.” Karena adab-lah yang membuat ilmu menjadi berkah. “Menuntut ilmu bukan hanya tentang banyaknya yang kita tahu, tapi tentang seberap...

Memanfaatkan Panca Indra Dalam Menghafal Al-Qur’an

  Memanfaatkan Panca Indra Dalam Menghafal Al-Qur’an Menghafal Al-Qur'an adalah ibadah yang mulia, namun banyak yang menghadapi berbagai tantangan dalam prosesnya. Beberapa masalah umum yang sering dihadapi saat menghafal Al-Qur'an antara lain: Kurangnya Konsistensi, Sulit Menghafal Ayat yang Panjang, Cepat Lupa, dan lain-lain. Memanfaatkan pancaindra dalam menghafal Al-Qur'an bisa menjadi strategi efektif untuk memperkuat daya ingat dan pemahaman. Berikut adalah beberapa cara untuk melibatkan kelima pancaindra dalam proses menghafal: Indra Penglihatan (Mata) : Membaca Al-Qur'an secara langsung : Membaca mushaf secara teratur membantu otak mengingat visualisasi ayat-ayat, huruf, dan tanda baca. Menggunakan mushaf yang sama bisa memperkuat ingatan visual. Menulis ayat-ayat : Menulis ulang ayat-ayat dapat membantu menginternalisasi teks dan memperkuat ingatan melalui proses visual dan fisik Indra Pendengaran (Telinga) : M...