Langsung ke konten utama

Kekuatan Doa

 


Kekuatan Doa


Kunci keselamatan dan keberhasilan perjalanan manusia adalah: "IKHTIYAR (usaha) - DOA - TAWAKKAL"

Maka ketiga kompenen ini harus saling beriringan, sebab segala sesuatu tak kan bisa dicapai tanpa salah satu dari 3 upaya tersebut, karna:

✓ Orang yang berdoa tanpa usaha adalah sia-sia

✓ Orang yang usaha tanpa berdoa adalah Takabbur

✓ dan seberapa besar pun ikhtiyar dan doa kita maka hasil akhirnya adalah berdasarkan kehendak Allah SWT.


Oleh karena itu, dalam setiap langkah untuk mencapai suatu tujuan maka harus disertai 3 hal tersebut, dan kita harus meyakini bahwa doa kepada Allah Ta'ala memiliki keajaaiban yang besar dan nyata, sebagaimana yang ada di dalam dalil-dalil berikut ini:


1. Hadits Nabi saw:

ليس شيء أكرم على الله من الدعاء 

"Tidak ada sesuatu pun yang lebih mulia bagi Allah daripada Doa" (THR. Tirmidzi:3370, Ibnu Majah: 3829)


2. Sabda Nabi Muhammad saw:

الدعاء سلاح المؤمن، وعماد الدين، ونور السماوات والأرض

"Doa adalah senjata orang mukmin, tiang agama, dan cahaya langit dana bumi" (THR. Hakim: 1/492)


Dan sebagai orang mukmin, kita harus yakin bahwa setiapa dia yang lita panjatkan setulus tulusnya, maka pasti akan diijabahi oleh Allah SWT, sebagaimana dlail-dalil dibawah ini:


1. Firman Allah Ta'ala:


وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِی عَنِّی فَإِنِّی قَرِیبٌۖ أُجِیبُ دَعۡوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِۖ فَلۡیَسۡتَجِیبُوا۟ لِی وَلۡیُؤۡمِنُوا۟ بِی لَعَلَّهُمۡ یَرۡشُدُونَ

"Dan apabila hamba-hambaku bertanya kepadamu (Muhammad) temtang Aku, maka (katakanlah) sesungguhnya Aku ini dekat, Aku akan mengijabahi doa seseorang apabila dia berdoa kepadaKu, maka hendaklah mereka menjawab Aku dan beriman kepadaKu agar mereka mendapat petunjuk" (TQS. Al Baqoroh: 186)


2.Firman Allah Taala:

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدۡعُونِیۤ أَسۡتَجِبۡ لَكُمۡۚ إِنَّ ٱلَّذِینَ یَسۡتَكۡبِرُونَ عَنۡ عِبَادَتِی سَیَدۡخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِینَ 

Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau beribadah (berdoa) kepadaKu akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina.”(TQS. Ghofir:60)


3.Hadits Nabi saw:

 أن النبي صلى الله عليه وسلم قال : (مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلا قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلا أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاثٍ : إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ ، وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الآخِرَةِ ، وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنْ السُّوءِ مِثْلَهَا )


"Tidak ada seorang muslim pun yang tidak memiliki dosa besar dan tidak pernah memutus tali silaturrohim, lalu berdoa suatu doa maka Allah akan memberikan kepadanya salah satu dari 3 hal: adakalanya akan disegerakan pengijabahan doanya, adakalanya masih disimpan lalu akan diberikan nanti ketika di akhirat, dan adakalanya akan dihindarkan dari keburukan yang semisalnya (sebagai pengalihan doa yang diminta). (THR. Ahmad:10749)


Oleh karena itu, para ulama salafus sholih yang mengambil satu khususiyyah dalam bidangnya, disamping karangan-karangan kitab yang beliau tulis dalam bidang tersebut, pasti beliau-beliau juga memiliki sebuah kitab khusus yang veliau tulis tentang kumpulan doa-doa harian ataupun doa-doa khusus, seperti:


1. Imam Ibnul Jazary rahimahullah dalam kitabnya "al Hisnu al Hashiin"

2. Imam Nawawy rahimahullah dalam kitabnya "Al Adzkar"

3. Abuya Sayyid Muhammad al Maliky dalm kitabnya "Abwab al Faraj"

4. dll. 


Maka marilah menghiasi perjalan kita dengan Ikhtiyar-doa-& Tawakkal 'alallah, dan lengkapilah dengan Husnuddlon billah (berbaik sangka kepada Allah), sebab Allah akan memberikan kepada hambanya sesuai  dugaan/sangkaannya kepada Allah. 

sebagaimana dalam hadits Qudsi:


يَقُولُ اللَّهُ تَعَالَى : أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ إِذَا ذَكَرَنِي فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ في نَفْسِي وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلأٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلأٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ بِشِبْرٍ تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَىَّ ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً  (رواه البخاري، رقم  7405 ومسلم ، رقم 2675


”Sesungguhnya Allah berfirman, “Aku menurut prasangka hamba-Ku. Aku bersamanya saat ia mengingat-Ku. Jika ia mengingatku dalam kesendirian, Aku akan mengingatnya dalam kesendirian-Ku. Jika ia mengingat-Ku dalam keramaian, Aku akan mengingatnya dalam keramaian yang lebih baik daripada keramaiannya. Jika ia mendekat kepada-Ku sejengkal, Aku akan mendekat kepadanya sehasta. Jika ia mendekat kepada-Ku sehasta, Aku akan mendekat kepadanya se depa. Jika ia datang kepada-Ku dengan berjalan, Aku akan datang kepadanya dengan berlari.” (HR Bukhari dan Muslim).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Baru Rumah Tahfidz Qurani

  Program Baru Rumah Tahfidz Qurani TAHFIDZ - TAHSIN Persyaratan : 📚 Ibu-ibu dan remaja putri ( usia 16 tahun keatas ) 📚 Waktu belajar adalah satu kali sepekan, 1-2 jam/TM 📚 Kuota terbatas, 5-10 orang/kelas 📚 Niat, berkomitmen dan semangat menghafal Al Quran 📚 Kelas dimulai Januari 2021 📚 Biaya pendaftaran Rp.100.000,- ( dapat modul ) 📚 Infaq bulanan Rp.100.000,- 📚 Waktu belajar, kesepakatan antara anggota kelas dan pengajar Contact Person : 📚 Ustadzah Wiwik 0813-3203-3117 📚 Ustadzah Ayu 0853-3411-0705 Rumah Tahfidz Qurani 🌐 rtq-malang.blogspot.com 🟥 @rt.qurani 🏬 Jl. Kapten Pierre Tendean Gg.2/440 RT.1 RW.9 Kelurahan Kasin Kecamatan Klojen Malang 📧 rumahtahfidz.qurani@gmail.com

Tips Agar Mendidik Anak Agar Semangat & Mudah Menghafal Al-Quran

  Tips Agar Mendidik Anak Agar Semangat & Mudah Menghafal Al-Quran بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Anak yang shalih lagi memiliki hafalan quran yang banyak adalah dambaan tiap orang tua, apalagi jika hal tersebut adalah tabungan akhirat bagi orang tua nantinya. Oleh karena itu kita kumpulkan beberapa tips dalam mendidik anak. Tips ini mengarahkan pada pondasi mendidik anak shalih, bukan teknis menghafal Al-Qurannya, tanpa pondasi ini menghafal al-Quran akan menjadi sulit. Tips ini terbagi menjadi beberapa segi, dikarenakan pendidikan anak itu tidak terlepas beberapa segi. DARI SEGI ORANG TUA 1. Doa Tidak lain yang pertama adalah berdoa kepada Dzat yang menguasai langit, bumi dan seluruh makhluk. Tidaklah sesuatu itu jika sudah ditakdirkan Allah subhanahu wa ta’ala pasti akan terjadi, karena itu berdoalah kepada Allah tabaraka wata’ala karena Allah subhanahu wata’ala sudah menjanjikan akan mengabulkan doa hamba-hambanya. Doa-doa yang dapat diamalkan adalah sebagai berikut: Doa

Pelita Ilmu di Tengah Gelapnya Zaman

  Sa'id bin Jubair:  Pelita Ilmu di Tengah Gelapnya Zaman Sa'id bin Jubair, seorang ulama besar pada masa Tabi'in, adalah sosok yang memancarkan cahaya ilmu di tengah kegelapan zaman. Kehidupannya yang penuh perjuangan dan pengorbanan menjadi inspirasi bagi generasi setelahnya. Mari kita telusuri lebih jauh perjalanan hidup beliau. Akar Ilmu yang Mendalam Sa'id bin Jubair dilahirkan pada tahun 665 M di Kufah. Beliau memiliki nasab yang mulia dan keturunan yang baik. Sejak usia muda, Sa'id telah menunjukkan minat yang besar terhadap ilmu pengetahuan. Beliau berguru kepada para sahabat Nabi yang masih hidup pada masanya, seperti Ibnu Abbas dan Abdullah bin Umar. Dari para ulama besar ini, Sa'id mewarisi ilmu tafsir Al-Qur'an yang sangat mendalam. Beliau juga menguasai hadis, fikih, dan berbagai cabang ilmu lainnya. Kemampuan menghafal Al-Qur'an Sa'id sungguh luar biasa. Beliau mampu menyelesaikan bacaan seluruh Al-Qur'an hanya dalam dua rakaat shal