Langsung ke konten utama

Tidak Semua Orang Allah Beri Taufik Dan Hidayah Untuk Mengamalkan Ilmu

 




Tidak Semua Orang Allah Beri Taufik Dan Hidayah Untuk Mengamalkan Ilmu

Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan dalam kitab beliau al-Fawa'id,

"Tidak akan bisa mengambil manfaat dengan iman dan dengan ilmu yang telah sampai kepadanya kecuali :

1️⃣ ORANG YANG MENGETAHUI RABBNYA

🍂Dia mengetahui Allah Maha Sempurna.

🍂Dia meyakini taufik dan hidayah dari Allah semata.

Terpatri dalam jiwanya 'laa haula wa laa quwwata illa billah' tiada daya upaya kecuali dari Allah.


2️⃣ ORANG YANG MENGERTI KADAR DIRINYA.


🌵 Dia mengerti bahwa dia hanyalah manusia biasa.

Banyak salahnya.

Banyak alpanya.

Banyak kezalimannya.

Banyak kejahilannya.


🌵Seorang yang tidak pernah merasa hebat dengan ilmunya, kemampuannya, kecerdasannya, retorikanya.


Ketika disampaikan kepadanya targhib (dorongan) untuk beramal, 

🌻Dia merasa belum mengamalkannya.

🌻Atau belum sempurna dalam menunaikannya.


Ketika disampaikan kepadanya tarhib (ancaman dan kecamanan) dari hal-hal buruk yang harus dihindari,

🌻Dia selalu mengarahkan kepada dirinya sendiri.

🌻Dia merasa dirinyalah yang dinasihati.


:::


🔑🔑 Ketika ada pada seorang hamba dua kunci ini, maka dia akan sempurna dalam mengambil kemanfaatan dengan iman dan dengan ilmu yang sampai kepadanya.


📚 Orang yang seperti ini siapa pun yang menyampaikan ilmu dia akan mengambil manfaat darinya.


📝 Siapa pun yang menyampaikan nasihat akan bermanfaat bagi dirinya.


▫️Ilmunya bertambah,

▫️Amalnya semakin bagus,

▫️Akhlaknya semakin baik,

▫️Akidah semakin kuat,

▫️Manhaj semakin shahih.


☑️Inilah orang yang bahagia.

☑️Orang yang mendapatkan keutamaan yang banyak.

☑️Orang yang tawadhu' kepada Allah, al-haq, dan sesama manusia.


:::


❎ Jangan sampai kita termasuk orang yang munafik.


Allah Ta'ala berfirman,

‎(يَحْسَبُونَ كُلَّ صَيْحَةٍ عَلَيْهِمْ ۚ )

"Mereka mengira semua teriakan-teriakan itu ditujukan untuk mereka."


❌Mereka merasa disindir tapi mereka malah mengingkarinya.

❌Bahkan memusuhi orang yang menasihatinya.


💢 Mereka ini adalah orang yang jelek akhlaknya.


❎ Dan jangan pula memiliki sifat rozalah (kerendahan).


Ibnu Hazm rahimahullah dalam Mudawatun Nufus mengatakan :


"Apabila engkau menghadiri majelis ilmu, maka jangan sampai kehadiranmu kecuali untuk menambah ilmu dan pahala.

Dan janganlah kamu menjadi orang yang hadir yang merasa cukup dari ilmu dan mencari-cari kesalahan orang lain.

Ini adalah tindakan orang-orang yang rendah yang tidak akan beruntung selamanya."


💢 Dan ini melebihi sifatnya orang munafik.


Sifat ini adalah sifat alami...

Maka muhasabahlah...

Introspeksilah...

Kenalilah diri masing-masing...


-Ustadz Afifudin as-Sidawi hafizhahullah-

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Program Baru Rumah Tahfidz Qurani

  Program Baru Rumah Tahfidz Qurani TAHFIDZ - TAHSIN Persyaratan : 📚 Ibu-ibu dan remaja putri ( usia 16 tahun keatas ) 📚 Waktu belajar adalah satu kali sepekan, 1-2 jam/TM 📚 Kuota terbatas, 5-10 orang/kelas 📚 Niat, berkomitmen dan semangat menghafal Al Quran 📚 Kelas dimulai Januari 2021 📚 Biaya pendaftaran Rp.100.000,- ( dapat modul ) 📚 Infaq bulanan Rp.100.000,- 📚 Waktu belajar, kesepakatan antara anggota kelas dan pengajar Contact Person : 📚 Ustadzah Wiwik 0813-3203-3117 📚 Ustadzah Ayu 0853-3411-0705 Rumah Tahfidz Qurani 🌐 rtq-malang.blogspot.com 🟥 @rt.qurani 🏬 Jl. Kapten Pierre Tendean Gg.2/440 RT.1 RW.9 Kelurahan Kasin Kecamatan Klojen Malang 📧 rumahtahfidz.qurani@gmail.com

Tips Agar Mendidik Anak Agar Semangat & Mudah Menghafal Al-Quran

  Tips Agar Mendidik Anak Agar Semangat & Mudah Menghafal Al-Quran بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Anak yang shalih lagi memiliki hafalan quran yang banyak adalah dambaan tiap orang tua, apalagi jika hal tersebut adalah tabungan akhirat bagi orang tua nantinya. Oleh karena itu kita kumpulkan beberapa tips dalam mendidik anak. Tips ini mengarahkan pada pondasi mendidik anak shalih, bukan teknis menghafal Al-Qurannya, tanpa pondasi ini menghafal al-Quran akan menjadi sulit. Tips ini terbagi menjadi beberapa segi, dikarenakan pendidikan anak itu tidak terlepas beberapa segi. DARI SEGI ORANG TUA 1. Doa Tidak lain yang pertama adalah berdoa kepada Dzat yang menguasai langit, bumi dan seluruh makhluk. Tidaklah sesuatu itu jika sudah ditakdirkan Allah subhanahu wa ta’ala pasti akan terjadi, karena itu berdoalah kepada Allah tabaraka wata’ala karena Allah subhanahu wata’ala sudah menjanjikan akan mengabulkan doa hamba-hambanya. Doa-doa yang dapat diamalkan adalah sebagai berikut: Doa

Pelita Ilmu di Tengah Gelapnya Zaman

  Sa'id bin Jubair:  Pelita Ilmu di Tengah Gelapnya Zaman Sa'id bin Jubair, seorang ulama besar pada masa Tabi'in, adalah sosok yang memancarkan cahaya ilmu di tengah kegelapan zaman. Kehidupannya yang penuh perjuangan dan pengorbanan menjadi inspirasi bagi generasi setelahnya. Mari kita telusuri lebih jauh perjalanan hidup beliau. Akar Ilmu yang Mendalam Sa'id bin Jubair dilahirkan pada tahun 665 M di Kufah. Beliau memiliki nasab yang mulia dan keturunan yang baik. Sejak usia muda, Sa'id telah menunjukkan minat yang besar terhadap ilmu pengetahuan. Beliau berguru kepada para sahabat Nabi yang masih hidup pada masanya, seperti Ibnu Abbas dan Abdullah bin Umar. Dari para ulama besar ini, Sa'id mewarisi ilmu tafsir Al-Qur'an yang sangat mendalam. Beliau juga menguasai hadis, fikih, dan berbagai cabang ilmu lainnya. Kemampuan menghafal Al-Qur'an Sa'id sungguh luar biasa. Beliau mampu menyelesaikan bacaan seluruh Al-Qur'an hanya dalam dua rakaat shal