Langsung ke konten utama

Sebutir Gerak, Beribu Kata

 


Sebutir Gerak, Beribu Kata


Kondisi miris yang saat ini sedang melanda umat islam secara umum, khususnya di Indonesia. Dapat kita saksikan saat ini banyak sekali seorang yang menyebut dirinya da'i, mahir dalam melafalkan Al Quran dan Hadist, tapi minim akhlak, dan etika. 

Maka tak heran, banyak orang yang lari dari dakwah, karena melihat tingkah laku da'i tak seindah julukannya. Harusnya ini menjadi sebuah bahan renungan bagi segenap umat islam. Bukan malah menjadi bahan mencaci orang.

Harusnya dalam mengevaluasi sebuah kemunduran bukan hanya fokus kepada satu hal. Akan tetapi harus nya kita sadar dan mengevaluasi segala lini, agar jalannya sebuah dakwah lebih seimbang, dan baik.

Maka dengan evaluasi yang seimbang, dan baik, Allah akan memberikan jalan yang indah untuk para pejuang dakwah. Perubahan ini harus didasari dengan semangat, dan membuang jauh-jauh ego dalam jiwa. Jika demikian telah dijalankan, maka pertolongan Allah akan datang menghampiri. Hal ini sejalan dengan firmannya:


{ إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ ما بِقَومٍ حَتّى يُغَيِّروا ما بِأَنفُسِهِم }[ الرعد:  ١١ ]

Yang artinya: "Sesungguhnya allah takan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. (Ar Ra'du: 11)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 resep / kiat untuk mendapatkan hasil maksimal dari Al Qur'an

  3 resep / kiat untuk mendapatkan hasil maksimal dari Al Qur'an 1. Kuantitas (membaca dalam jumlah yang banyak) 2. Kualitas (Berusaha mempelajari, memahami, mengamalkan) 3. Intensitas (Kita selalu berinteraksi dengan Al qur’an) (sumber:Mulazamah Sabtu Ustadz Abdullah Hadromi)

Nasihat & Refleksi untuk Penuntut Ilmu

  Nasihat & Refleksi untuk Penuntut Ilmu 1. Luruskan niat. Belajarlah bukan untuk terkenal, tapi agar Allah ridha dan ilmu itu membawa manfaat bagi dirimu dan orang lain. 2. Sabar dan rendah hati. Ilmu tidak bisa dikuasai dengan tergesa-gesa. Imam Asy-Syafi’i berkata: “Tidak akan diperoleh ilmu kecuali dengan enam perkara: kecerdasan, semangat, kesabaran, biaya, bimbingan guru, dan waktu yang lama.” 3. Amalkan apa yang dipelajari. Ilmu tanpa amal seperti pohon tanpa buah. Rasulullah ﷺ bersabda: “Ilmu yang tidak diamalkan seperti harta yang tidak dinafkahkan.” (HR. Ad-Dailami) 4. Cari lingkungan yang mendukung. Bertemanlah dengan orang-orang yang haus akan ilmu. Cahaya ilmu akan lebih kuat ketika berkumpul bersama orang baik. 5. Jaga adab sebelum ilmu. Ulama terdahulu berkata: “Kami belajar adab selama 30 tahun sebelum belajar ilmu selama 20 tahun.” Karena adab-lah yang membuat ilmu menjadi berkah. “Menuntut ilmu bukan hanya tentang banyaknya yang kita tahu, tapi tentang seberap...

Memanfaatkan Panca Indra Dalam Menghafal Al-Qur’an

  Memanfaatkan Panca Indra Dalam Menghafal Al-Qur’an Menghafal Al-Qur'an adalah ibadah yang mulia, namun banyak yang menghadapi berbagai tantangan dalam prosesnya. Beberapa masalah umum yang sering dihadapi saat menghafal Al-Qur'an antara lain: Kurangnya Konsistensi, Sulit Menghafal Ayat yang Panjang, Cepat Lupa, dan lain-lain. Memanfaatkan pancaindra dalam menghafal Al-Qur'an bisa menjadi strategi efektif untuk memperkuat daya ingat dan pemahaman. Berikut adalah beberapa cara untuk melibatkan kelima pancaindra dalam proses menghafal: Indra Penglihatan (Mata) : Membaca Al-Qur'an secara langsung : Membaca mushaf secara teratur membantu otak mengingat visualisasi ayat-ayat, huruf, dan tanda baca. Menggunakan mushaf yang sama bisa memperkuat ingatan visual. Menulis ayat-ayat : Menulis ulang ayat-ayat dapat membantu menginternalisasi teks dan memperkuat ingatan melalui proses visual dan fisik Indra Pendengaran (Telinga) : M...