Langsung ke konten utama

Tidak Ada Kekuatan Kecuali dari Allah

 


Tidak Ada Kekuatan Kecuali dari Allah

ereka mengajarkan untuk berkata, “I am successful. I am confident. I am powerful. I am strong. I am getting better and better every day.” ⁣

Mereka menyebutnya sebagai afirmasi, diucapkan sebagai wirid. ⁣

Baik? Sama sekali tidak. RasuluLlah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan yang sebaliknya: ⁣

يَا عَبْدَ اللهِ بْنَ قَيْسٍ أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى كَنْزٍ مِنْ كُنُوْزِ الجَنَّةِ؟ قُلْتُ: بَلى يَا رَسُوْلَ الله، قَالَ: لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ⁣ 

“Wahai Abdullah bin Qais, maukah aku tunjukkan kepadamu suatu simpanan dari berbagai simpanan surga?” ⁣

Aku (‘Abdullah bin Qais) menjawab, “Tentu, wahai Rasulullah.” ⁣

Kemudian beliau bersabda: “(Katakan) La haula wala quwwata illa billah. Tiada daya dan upaya selain semata-mata karena Allah.” (HR. Bukhari). ⁣

Imam Nawawi rahimahuLlah berkata, “Dia (لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ) adalah kalimat yang penuh kepatuhan dan kepasrahan diri (kepada Allah). Sungguh seorang hamba tidak memiliki urusannya sedikit pun, ia tidak memiliki daya untuk menolak keburukan dan tidak memiliki kekuatan untuk menarik kebaikan, kecuali dengan kehendak Allah.” ⁣

Mereka berkata: Katakan pada diri Anda, “Aku kuat. Aku hebat. Aku tidak bergantung kepada siapa pun kecuali kepada diriku sendiri karena aku mampu.” ⁣

Mereka sebut ini mantra atau kata-kata bujuk diri (self suggestion) agar memiliki percaya diri dan kekuatan yang dahsyat luar biasa. ⁣

Apakah ini baik? Sama sekali tidak. RasuluLlah shallaLlahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan yang sebaliknya. Beliau mengajarkan do’a agar Allah Ta’ala jadikan kita sebagai orang yang tidak pernah bergantung kepada diri kita sendiri walau hanya sekejap mata: ⁣

اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلاَ تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ وَأَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ لاَ إِلهَ إِلاَّ أَنْتَ⁣

“Ya Allah, hanya rahmat-Mu yang kuharapkan! Maka janganlah Engkau serahkan aku kepada diriku meski sekejap mata, dan perbaikilah urusanku seluruhnya. (Sungguh) tidak ada tuhan selain Engkau. (HR Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Hibban).


Oleh: Mohammad Fauzil Adhim

Komentar

Postingan populer dari blog ini

3 resep / kiat untuk mendapatkan hasil maksimal dari Al Qur'an

  3 resep / kiat untuk mendapatkan hasil maksimal dari Al Qur'an 1. Kuantitas (membaca dalam jumlah yang banyak) 2. Kualitas (Berusaha mempelajari, memahami, mengamalkan) 3. Intensitas (Kita selalu berinteraksi dengan Al qur’an) (sumber:Mulazamah Sabtu Ustadz Abdullah Hadromi)

Nasihat & Refleksi untuk Penuntut Ilmu

  Nasihat & Refleksi untuk Penuntut Ilmu 1. Luruskan niat. Belajarlah bukan untuk terkenal, tapi agar Allah ridha dan ilmu itu membawa manfaat bagi dirimu dan orang lain. 2. Sabar dan rendah hati. Ilmu tidak bisa dikuasai dengan tergesa-gesa. Imam Asy-Syafi’i berkata: “Tidak akan diperoleh ilmu kecuali dengan enam perkara: kecerdasan, semangat, kesabaran, biaya, bimbingan guru, dan waktu yang lama.” 3. Amalkan apa yang dipelajari. Ilmu tanpa amal seperti pohon tanpa buah. Rasulullah ﷺ bersabda: “Ilmu yang tidak diamalkan seperti harta yang tidak dinafkahkan.” (HR. Ad-Dailami) 4. Cari lingkungan yang mendukung. Bertemanlah dengan orang-orang yang haus akan ilmu. Cahaya ilmu akan lebih kuat ketika berkumpul bersama orang baik. 5. Jaga adab sebelum ilmu. Ulama terdahulu berkata: “Kami belajar adab selama 30 tahun sebelum belajar ilmu selama 20 tahun.” Karena adab-lah yang membuat ilmu menjadi berkah. “Menuntut ilmu bukan hanya tentang banyaknya yang kita tahu, tapi tentang seberap...

Memanfaatkan Panca Indra Dalam Menghafal Al-Qur’an

  Memanfaatkan Panca Indra Dalam Menghafal Al-Qur’an Menghafal Al-Qur'an adalah ibadah yang mulia, namun banyak yang menghadapi berbagai tantangan dalam prosesnya. Beberapa masalah umum yang sering dihadapi saat menghafal Al-Qur'an antara lain: Kurangnya Konsistensi, Sulit Menghafal Ayat yang Panjang, Cepat Lupa, dan lain-lain. Memanfaatkan pancaindra dalam menghafal Al-Qur'an bisa menjadi strategi efektif untuk memperkuat daya ingat dan pemahaman. Berikut adalah beberapa cara untuk melibatkan kelima pancaindra dalam proses menghafal: Indra Penglihatan (Mata) : Membaca Al-Qur'an secara langsung : Membaca mushaf secara teratur membantu otak mengingat visualisasi ayat-ayat, huruf, dan tanda baca. Menggunakan mushaf yang sama bisa memperkuat ingatan visual. Menulis ayat-ayat : Menulis ulang ayat-ayat dapat membantu menginternalisasi teks dan memperkuat ingatan melalui proses visual dan fisik Indra Pendengaran (Telinga) : M...