Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2024

Lingkungan ahlul Qur'an adalah lingkungan yang penuh dengan Rahmat Allah

  Lingkungan ahlul Qur'an adalah lingkungan yang penuh dengan Rahmat Allah عن أبي هريرة رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ” وما اجتمع قوم في بيت من بيوت الله يتلون كتاب الله ويتدارسونه بينهم إلا نزلت عليهم السكينة وغشيتهم الرحمة وحفتهم الملائكة وذكرهم الله فيمن عنده" الاجتماع في بيوت الله لتلاوة القرآن ودراسته. من خلاله، نجد عدة فوائد: السكينة: Allah menurunkan ketenangan kepada mereka yang berkumpul untuk mempelajari Al-Qur'an. Rahmat Allah: Mereka diliputi oleh rahmat Allah, yang menunjukkan kasih sayang-Nya. Perlindungan Malaikat: Malaikat mengelilingi mereka, menambah keberkahan dalam majelis tersebut. Pemberian Penghargaan: Allah menyebut mereka di hadapan para malaikat, menunjukkan kedudukan tinggi bagi mereka yang terlibat dalam pengajian. Kesimpulannya, hadith ini menekankan betapa penting dan bermanfaatnya halaqoh Al-Qur'an dalam kehidupan seorang Muslim, baik dari segi spiritual maupun sosial.

Bukannya Tidak Sempat atau Tidak Punya Waktu

  Bukannya Tidak Sempat atau Tidak Punya Waktu Tetapi prioritas mana antara Al Qur'an dan gadget. Sesibuk apapun, sebagian kita setiap harinya mampu menyisihkan waktu untuk bermedsos. namun, tidak sempat menyisihkan waktu untuk membaca Al Qur'an walaupun hanya satu lembar. Semoga tidak terjadi pada kita dan keluarga. -Ustadz Dr. Firanda Andirja Hafizahullah- Sungguh di zaman ini manusia benar-benar disibukkan dengan gadget. Apapun keadaannya, manusia tidak bisa pisah darinya. Di jalan lihat gadget, lagi bertamu (ngobrol sama orang lain) intip-intip gadget, sedang makan juga tangan satunya tidak bisa lepas dari gadget, bahkan ketika tidur pun gadgetnya diposisikan layaknya seorang kekasih baginya dll. Memang gadget ibarat pedang bermata dua, jika digunakan dengan bijak, gadget sangat bermanfaat. Akan tetapi, kebanyakan kita lalai dan kurang bijak menggunakan gadget. Salah satu kelalaian kita adalah gadget memalingkan kita dari Alquran. Tidakkah hati kita tersentuh dengan perkata

Niat ketika akan belajar

  Niat ketika akan belajar ثُمَّ لَا بُدَّ لَهُ مِنَ النِّيَّةِ فِي زَمَانِ تَعَلَّمُ العِلِيمِ إِذِ النَّيَّةُ هِيَ الأَصْلُ في جَمِيعُ الْأَحْوَالِ لِقَوْلِهِ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ ، إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَاتِ ، حَدِيثٌ صَحِيحٌ، وَعَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : كَمْ مِنْ عَمَلٍ يَتَصَوَّرُ بِصُورَةِ أَعْمَالِ الدُّنْيَا وَيَصِيرُ بِحُسْنِ النِّيَّةِ مِنْ أَعْمَالِ الْآخِرَةِ ، وَكَمْ مِنْ عَمَلٍ يَتَصَوَّرُ بِصُورَةِ أَعْمَالِ الْآخِرَةِ ثُمَّ يَصِيرُ مِنْ أعمال الدُّنْيَا بِسُوء النية. Selanjutnya, bagi pelajar hendaknya meletakkan niat selama dalam belajar. Karena niat itu sebagai pangkal dari segala amal. Sebagaimana disabdakan Rasulullah saw.: "Sahnya semua perbuatan itu apabila disertai niat." Hadis ini sahih. Diceritakan lagi dari Rasulullah saw., beliau bersabda: "Banyak terjadi amal-amal yang tampaknya tidak pantas mendapatkan pahala. Akan tetapi lantaran disertai niat yang baik, akhirnya amal ter- sebut termasuk ama

Kisah penggugah jiwa seorang penghafal Al Qur'an dari Amerika

  Kisah penggugah jiwa seorang penghafal Al Qur'an dari Amerika Syaikh Abdulloh bin Jaralloh hafidzahullohu Ta'ala (Syaikh muqri' di masjid Nabawi, murid Syaikh Ibrahim Al Akhdar, sekaligus seorang dokter di Madinah)  bercerita tentang keajaiban seorang muridnya yang bernama Abdulloh dari Amerika. Diceritakan keluarga Abdulloh berasal dari Amerika.Ayahnya seorang dosen dan ibunya seorang perawat.mereka berhijrah ke Madinah dan meninggalkan gemerlap dunia seta kedudukannya di Amerika. Ibunya memiliki perhatian terhadap agama Abdulloh dan saudara2nya sehingga mereka dimasukkan ke halaqah Al Qur'an di masjid Nabawi. Ibunya ingin anak2nya menjadi anak2 yang shalih sekaligus penghafal Al Qur'an karen beliau yakin dengan inilah kebahagiaan dunia akhirat akan didapatkan. Ketika Abdulloh diantarkan ke masjid Nabawi dia masih berumur 10 th.Saat itu Syaikh meminta maaf dan menolaknya karena Abdulloh masih kecil dan madih banyak murid2 lainnya yang antri untuk membaca di depan
  هٰذَا مِنْ فَضْلِ رَبِّى  بَارَكَ اللَّهُ فِيك   •┈┈┈•⊰✿✿⊱•┈┈┈• Untuk Ananda Rasendriya Nara Hafeez Atas keikutsertaan nya dalam Festival Panahan Tradisional Bayt Al Hikmah ✓ Tingkat nasional ✓ Pasuruan  ✓ Sabtu 12 Oktober 2024 MasyaaAllah.... Semoga senantiasa semangat dan istiqomah dalam ilmu panahan. . Senantiasa berakhlak mulia dan menjaga adab-adab di dalamnya. . Serta menjadikan motivasi bagi teman² yg lain utk menjadi bagian dalam sunnah ini. Allahumma amin #RTQarcheryClub #ekskulpanahan #berakhlaqdanberadab

Wasiat Al-Qur’an Tentang Anak

  Wasiat Al-Qur’an Tentang Anak   Anak adalah anugerah dan amanah dari Allah. Anak ibarat kertas putih yang masih kosong yang dapat menerima ukiran dan gambar apapun. Kedua orang tua memiliki peran yang sangat penting dalam mengukir dan menggambar hati sang buah hati. Baik dan buruknya seorang anak banyak diperngaruhi oleh kedua orang tua dan orang-orang yang mendidiknya. Salah dalam mendidik anak, maka akan berakibat fatal dan berdampak buruk terhadap anak tersebut. Bahkan juga kepada orang tuanya sekalipun. Al-Qur’an sudah menjelaskan tentang posisi dan kedudukan anak bagi orang tuanya. Hal ini penting untuk dipahami dan ditadabburi agar orang memiliki kesadaran dalam mendidik anaknya. Setidaknya terdapat 5 ayat yang menjelaskan kedudukan anak dalam Al-Qur’an. Zinah al-Hayah al-Dunya (Perhiasan Dunia) Anak dapat menjadi perhiasan atau sesuatu yang dianggap baik dan indah (zinah), sebagaimana dalam QS. Al-Kahf/18: 46. الْمَالُ وَالْبَنُونَ زِينَةُ الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَالْبَاقِيَاتُ

MENJADI PEMIMPIN ADIL DAN BIJAKSANA

  MENJADI PEMIMPIN ADIL DAN BIJAKSANA SEORANG pemimpin memang telah mendapatkan amanah untuk mengatur segala urusan masyarakat atau rakyat yang dipimpinnya. Oleh karena itu, pada diri seorang pemimpin melekat kuasa atau otoritas untuk menentukan kebijakan dan keputusan. Namun demikian, semua harus dijalankan atas dasar iman, akal sehat dan kemaslahatan. Betapa pentingnya perkara ini bagi para pemimpin, Al-Qur’an terus mengulang-ulang bagaimana kesewenang-wenangan menjadi gerbang kehancuran dan kenistaan seorang raja bernama Fir’aun. Fir’aun adalah sosok pemimpin yang gagal menjalankan amanah dengan sebaik-baiknya, malah ia semakin kehilangan akal sehat dalam menentukan beragam kebijakan dan keputusan. Orang-orang yang dipilih Fir’aun berada di sekelilingnya justru orang yang jauh dari kredibilitas, kapabilitas dan keahlian. Mereka adalah orang-orang yang menyimpan pretensi dan menghendaki kehancuran. Haman adalah sosok orang yang sangat licik, kejam dan  membenci kebenaran. Seolah tida

JANGAN JADI IBU YANG BIASA-BIASA SAJA

  JANGAN JADI IBU YANG BIASA-BIASA SAJA Perhatikanlah kebersikan pikiran anakmu dari kalimat-kalimat buruk yang tidak pantas, sebagaimana kau memperhatikan kebersihan bajunya setiap hari. Isilah akalnya dengan akidah yang teguh, sebagaimana kau beri gizi pada jasadnya. Beri perhatian agar ia shalat tepat waktu, sebagaimana kau memperhatikan anakmu mengerjakan PR. Perhatikanlah kepergiannya ke masjid dan hafalan Al Qurannya, sebagaimana kau memperhatikan kepergiannya ke sekolah. Daripada kau menceritakan padanya kisah-kisah tidak nyata dan bohong setiap malam, ceritakanlah kisah-kisah para nabi, sahabat, tabi’in dan orang-orang shalih agar dia mencintai dan meniru mereka. Ajarkanlah dia makna “la ilaha illallah: tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah”, sebelum kau mengajarkannya huruf abjad. Ceritakanlah padanya tentang surga sebelum kau menceritakan padanya tentang dunia. Jadikanlah ia mencintai akhirat, sebelum dia besar dan takut padanya. Ajarkanlah padanya untuk menghorm

Wajibnya cinta kepada nabi Muhammad SAW diatas cinta kepada yang lainnya

  Wajibnya cinta kepada nabi Muhammad SAW diatas cinta kepada yang lainnya    قُلْ اِنْ كَا نَ اٰبَآ ؤُكُمْ وَاَ بْنَآ ؤُكُمْ وَاِ خْوَا نُكُمْ وَاَ زْوَا جُكُمْ وَعَشِيْرَتُكُمْ وَ اَمْوَا لُ ٱِ قْتَرَفْتُمُوْهَا وَتِجَا رَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَا دَهَا وَ مَسٰكِنُ تَرْضَوْنَهَاۤ اَحَبَّ اِلَيْكُمْ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَ جِهَا دٍ فِيْ سَبِيْلِهٖ فَتَرَ بَّصُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَ مْرِهٖ ۗ وَا للّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفٰسِقِيْنَ "Katakanlah, "Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, istri-istrimu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perdagangan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai, lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya serta berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah memberikan keputusan-Nya." Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang fasik." (QS. At-Taubah 9: Ayat 24) Tafsir Al-Mukhtashar Ayat 24. Katakanlah -wahai Rasul-, “Jika bapak-bapak kalian -wah

MEMPERBAIKI DIRI SENDIRI

  MEMPERBAIKI DIRI SENDIRI Suatu hal yang sangat disayangkan ketika kebanyakan kita melupakan aib yang melekat pada diri, serta menutup mata dari kekurangan yang ada. Lebih parah lagi, ada yang bersikap sebaliknya, yaitu berbaik sangka dan menganggap diri telah bersih dan sempurna. Sementara itu, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman: فَلَا تُزَكُّوٓاْ أَنفُسَكُمۡۖ هُوَ أَعۡلَمُ بِمَنِ ٱتَّقَىٰٓ “Maka janganlah kamu menganggap dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” (an-Najm: 32) Ketika sebagian kita mendengar perihal akhlak yang mulia, ia beranggapan seolah-olah akhlak tersebut sudah ada pada dirinya dan dialah pemilik perangai mulia itu. Namun, tatkala disebutkan tentang perangai tercela, buru-buru dia menuduhkannya kepada orang lain. Seolah-olah dia jauh dari perangai tersebut. Sikap seperti ini tidak pantas dimiliki oleh orang yang menjunjung tinggi moral dan mendambakan kesempurnaan. Sikap seperti ini akan memunculkan sikap bangga diri yang tercela d

Tahapan pertama dalam mencari ilmu

  Tahapan pertama dalam mencari ilmu adalah mendengarkan, kemudian diam dan menyimak dengan penuh perhatian, lalu menjaganya, lalu mengamalkannya, dan kemudian menyebarkannya." - Sufyan bin Uyainah

Memanfaatkan Panca Indra Dalam Menghafal Al-Qur’an

  Memanfaatkan Panca Indra Dalam Menghafal Al-Qur’an Menghafal Al-Qur'an adalah ibadah yang mulia, namun banyak yang menghadapi berbagai tantangan dalam prosesnya. Beberapa masalah umum yang sering dihadapi saat menghafal Al-Qur'an antara lain: Kurangnya Konsistensi, Sulit Menghafal Ayat yang Panjang, Cepat Lupa, dan lain-lain. Memanfaatkan pancaindra dalam menghafal Al-Qur'an bisa menjadi strategi efektif untuk memperkuat daya ingat dan pemahaman. Berikut adalah beberapa cara untuk melibatkan kelima pancaindra dalam proses menghafal: Indra Penglihatan (Mata) : Membaca Al-Qur'an secara langsung : Membaca mushaf secara teratur membantu otak mengingat visualisasi ayat-ayat, huruf, dan tanda baca. Menggunakan mushaf yang sama bisa memperkuat ingatan visual. Menulis ayat-ayat : Menulis ulang ayat-ayat dapat membantu menginternalisasi teks dan memperkuat ingatan melalui proses visual dan fisik Indra Pendengaran (Telinga) : M

MENGAGUNGKAN ILMU DAN PEMILIKNYA

  MENGAGUNGKAN ILMU DAN PEMILIKNYA ketahuilah, bahwasannya penuntut ilmu itu tidak akan mendapatkan ilmu dan tidak bisa memanfaatkannya kecuali dengan mengagungkan ilmu dan memuliakan guru dan menghormatinya Dikatakan. Tidaklah sampai orang yang telah sampai(pada kesuksesan) melainkan sebab rasa hormat dan tidak lah jatuh berguguran orang telah yg jatuh atau dalam kegagalan melainkan sebab tinggal hormat dan mengagungkan Dikatakan : penghormatan itu lebih baik dari pada taat. Tidak kah kamu perhatikan bahwasanya manusia tidak jatuh kafir karena berbuat maksiat tetapi sesungguhnya mereka bisa fakir karena tidak menghormati Dan diantara cara mengagungkan ilmu adalah   1. mengagungkan guru 2. Memuliakan kitab 3. Menghormati teman 4. Sikap selalu hormat dan khidmat 5. Jangan memilih ilmu sendiri 6. Jangan terlalu dekat dengan guru 7. Menyingkiri akhlak tercela

7 cara agar anak senang belajar membaca Alquran

  7 cara agar anak senang belajar membaca Alquran  1. Jangan memaksa  Memaksa anak justru akan membuat mereka tidak nyaman. Biarkan minat untuk belajar membaca Alquran muncul dari dalam diri mereka sendiri. Kita cukup memberikan stimulasi agar mereka tertarik, karena anak adalah pembelajar yang hebat. 2. Berikan contoh.  Memberi contoh adalah cara paling jitu, karena anak adalah peniru yang ulung. Tunjukkan kebiasaan dan kebutuhan anda membaca Alquran. Dijamin anak akan meniru kebiasaan itu.  3. Penjelasan kenapa harus membaca Alquran  Pada anak usia sekolah perlu mulai diberikan penjelasan kenapa kita butuh membaca Alquran serta melakukan ibadah-ibadah lain. Lakukan komunikasi dua arah dengan anak-anak, hargai setiap pendapat mereka tentang penjelasan Anda.  Pengertian mereka tentang kebutuhan beribadah akan menjadi dasar kecintaan mereka pada Alquran. 4. Lakukan dengan cara menyenangkan.  Sekarang banyak sekali metode belajar membaca Alquran untuk anak-anak, mulai games pengenalan hu

Niat yang ikhlas dalam menuntut ilmu

  Niat yang ikhlas dalam menuntut ilmu Niat yang baik dalam menuntut ilmu, yang dituju ialah ridho Allah, mengamalkan ilmu tersebut dengan menghidupkan syariat Allah.  Diniatkan juga untuk mencahayakan hatinya, membersihkan hatinya agar bisa lebih dekat dengan Allah.  Salah satu syarat yang paling utama dalam beribadah adalah ikhlas kepada Allah, Allah berfirman yang artinya “ Dan tidaklah mereka diperintahkan kecuali untuk beribadah kepada Allah dengan ikhlas untuk agama…. “ Qs. Al Bayyinah ayat 5  Hadist yang sangat dikenal dengan hadist niat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : “Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya dan seseorang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan” Hadist riwayat bukhari dan muslim.  Maka jika dalam menuntut ilmu seseorang kehilangan keikhlasannya, maka amalan yang asalnya ibadah yang agung akan berubah menjadi sejelek-jeleknya kemungkaran dan tidak ada yang lebih menghancurkan ilmu seseorang dari sifat riya’, sum’ah, dan kesombong

7 KEUTAMAAN MEMBACA SURAT AL MULK

7 KEUTAMAAN MEMBACA SURAT AL MULK 1. Mendapatkan syafa’at dan diampuni dosanya 2. Menyelamatkan diri dari siksa kubur 3. Menaikkan derajat dan menghapus kejelekan 4. Mendapat pertolongan pada hari kiamat 5. Disayang oleh Rasulullah SAW 6. Diberikan pahala berkali lipat 7. Menjauhkan diri dari maksiat

Orang berilmu berbeda dengan orang tidak berilmu

  Orang berilmu berbeda dengan orang tidak berilmu Sebagaimana penduduk surga dan neraka itu tidaklah sama. Allah Ta’ala berfirman, قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ “Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” (QS. Az-Zumar: 9) Sebagaimana Allah Ta’ala berfirman, لَا يَسْتَوِي أَصْحَابُ النَّارِ وَأَصْحَابُ الْجَنَّةِ ۚ أَصْحَابُ الْجَنَّةِ هُمُ الْفَائِزُونَ “Tidaklah sama penghuni-penghuni neraka dengan penghuni-penghuni jannah; penghuni-penghuni jannah itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Hasyr: 20)

Pelita Ilmu di Tengah Gelapnya Zaman

  Sa'id bin Jubair:  Pelita Ilmu di Tengah Gelapnya Zaman Sa'id bin Jubair, seorang ulama besar pada masa Tabi'in, adalah sosok yang memancarkan cahaya ilmu di tengah kegelapan zaman. Kehidupannya yang penuh perjuangan dan pengorbanan menjadi inspirasi bagi generasi setelahnya. Mari kita telusuri lebih jauh perjalanan hidup beliau. Akar Ilmu yang Mendalam Sa'id bin Jubair dilahirkan pada tahun 665 M di Kufah. Beliau memiliki nasab yang mulia dan keturunan yang baik. Sejak usia muda, Sa'id telah menunjukkan minat yang besar terhadap ilmu pengetahuan. Beliau berguru kepada para sahabat Nabi yang masih hidup pada masanya, seperti Ibnu Abbas dan Abdullah bin Umar. Dari para ulama besar ini, Sa'id mewarisi ilmu tafsir Al-Qur'an yang sangat mendalam. Beliau juga menguasai hadis, fikih, dan berbagai cabang ilmu lainnya. Kemampuan menghafal Al-Qur'an Sa'id sungguh luar biasa. Beliau mampu menyelesaikan bacaan seluruh Al-Qur'an hanya dalam dua rakaat shal

Merdeka! Merdeka! Merdeka!

  Allahu Akbar! Allahu Akbar! Allahuakbar! Merdeka! Merdeka! Merdeka! Sebuah pekik yang membahana, meliputi kota Surabaya. Saat para pejuang berusaha mempertahankan kemerdekaan. Bahkan, jauh dari itu masyarakat Indonesia telah berjuang dan berusaha meraih kemerdekaan melalui berbagai upaya yang penuh dengan perjuangan, pengorbanan dan yang paling penting adalah dorongan keimanan.  Memperjuangkan kemerdekaan merupakan suatu bentuk dorongan yang lahir dari rasa keimanan. Dimana orang yang memiliki keimanan yang kuat, maka ia tidak akan rela, tidak akan menerima apabila melihat, atau merasakan berbagai kedzoliman, penindasan, pengambilan paksa hak-hak oleh seorang atau kelompok. Maka dari itu, sungguh sangat wajar saat memperjuangkan kemerdekaan, para pejuang dengan lantang meneriakkan pekikkan takbir.  Dalam memaknai kemerdekaan sendiri, bagi seorang putra bangsa khususnya yang beragama islam. Bahwasannya untuk meraih tujuan, kemuliaan diperlukannya keimanan yang kokoh, yang mana hal ter

MENGUTAMAKAN ORANG LAIN & MACAMNYA

  MENGUTAMAKAN ORANG LAIN & MACAMNYA Melebihkan orang lain atas diri sendiri dianjurkan dalam urusan duniawi. Adapun dalam masalah ketaatan, kita justru diperintah untuk berlomba-lomba.  Allah subhanahu wa ta’ala berfirman, فَٱسۡتَبِقُواْ ٱلۡخَيۡرَٰتِۚ “Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan." (al-Baqarah: 148) Nabi shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda, طَعَاملَوْ يَعْلَمُ النَّاسُ مَا فِي النِّدَاءِ وَالصَّفِّ الْأَوَّلِ ثُمَّ لَمْ يَجِدُوا إِلاَّ أَنْ يَسْتَهِمُوا عَلَيْهِ لَاسْتَهَمُوا “Seandainya manusia mengetahui (keutamaan) yang ada pada azan dan shaf pertama, sedangkan mereka tidak bisa mendapatkannya kecuali dengan berundi, niscaya mereka akan berundi (untuk mendapatkannya.” (Muttafaqun alaihi) Oleh karena itu, mendahulukan orang lain daripada diri sendiri terbagi menjadi tiga: 1. Dilarang, yaitu ketika Anda mendahulukan orang lain pada perkara yang syariat mewajibkannya atas Anda. Misalnya, Anda dan seorang teman dalam keadaan batal wudhunya. Anda memiliki

Keutamaan Ilmu dan Fiqih

  Keutamaan Ilmu dan Fiqih "Mencari ilmu itu di wajibkan bagi setiap muslim laki laki dan perempuan" (Misalnya mempelajari ilmu tentang keesaan Allah subhanahu wa taala beserta sifat-Nya,ilmu tentang thaharah,shalat yakni ilmu ibadah). Ketahuilah...sesungguh nya orang islam itu tidak wajib mengetahui semua ilmu secara wajib ain. Akan tetapi yang di wajib kan bagi orang islam adalah mencari ilmu yang berhubungan dengan keperluan manusi dalam kehidupan. (Misalnya kufur,iman,shalat,zakat dan lain lain). Sebagaimana telah di katakan oleh sebagian Ulama' :"Seutama - utama ilmu adalah ilmu keadaan dan seutama - utama amal adalah menjaga daripada keadaan,jangan sampai tersia-siakan,apalagi rusak." Orang islam juga diwajibkan mencari ilmu tentang keadaan yang telah dan akan terjadi,(misal nya dalam keadaan sehat atau sakit dan sedang dalam perjalanan maupun di rumah).   Karena setiap orang islam itu wajib mengerjakan shalat. Maka diwajibkan pula mengetahui sesuatu yang

Diantara keutamaan membaca Al-Quran

  Diantara keutamaan membaca Al-Quran :  1.Termasuk  Paling Afdholnya Ibadah قال رسول الله ﷺ :  "أفضل عبادة أمّتي تلاوة القرآن'" “Ibadah umatku yang paling utama adalah membaca Al-Qur’an.” 2.  Membaca Al-Quran Penyebab dinaikkan Derajat Kita diSurga:  قَالَ رَسُولُ الله  ﷺ :  يُقَالُ لِصَاحِبِ الْقُرْآنِ اقْرَأْ وَارْتَقِ وَرَتِّلْ كَمَا كُنْتَ تُرَتِّلُ فِي الدُّنْيَا فَإِنَّ مَنْزِلَكَ عِنْدَ آخِرِ آيَةٍ تَقْرَؤُهَا Rasulullah ﷺ bersabda: "Dikatakan kepada orang yang membaca Al Qur'an: "Bacalah, dan naiklah (kedudukanmu di surga), serta bacalah dengan tartil, sebagaimana engkau membaca dengan tartil di dunia, sesungguhnya tempatmu adalah pada akhir ayat yang engkau baca." (semakin banyak ayat yang kita baca akan semakin  tinggi pula kedudukan kita di surga)  3. Membaca Al-Quran Salah Satu Amal Sholeh yang Bisa Mensyafaati Pembacanya. قال رسول الله ﷺ "اقرؤوا القرآن فإنّه يأتي يوم القيامة شفيعا لأ صحابه" *Artinya: “Bacalah al-Qur’an, karena se

6 Syarat Menuntut Ilmu Menurut Imam Syafii

  6 Syarat Menuntut Ilmu Menurut Imam Syafii Pertama, Kecerdasan Kecerdasan yang didapat dengan belajar, membaca, dan menulis dalam upaya menyerap ilmu. Kedua, Bersemangat menuntut ilmu, seseorang ketika punya kecerdasan tetapi tidak punya semangat maka ilmu tidak akan didapatkan. Orang yang bersemangat maka dia akan sabar dalam menuntut ilmu. Sabar dalam belajar, sabar dalam ujian , sabar dalam segala hal yang kita alami dalam proses menuntut ilmu. Ketiga, Bersungguh-sungguh Orang-orang yang memiliki kesungguhan dalam menuntut ilmu, maka ia akan mendapatkan kesuksesan. Seperti ada pepatah yang sering kita dengarkan: من جَدَّ وَجَدَ “Barang siapa bersungguh-sungguh dia pasti dapat” Keempat, Membutuhkan Biaya Seperti yang dilakukan oleh Imam Malik menjual salah satu kayu penopang atap rumahnya untuk menuntut ilmu. Kelima, Bimbingan Guru Menuntut ilmu membutuhkan bimbingan dari seorang guru. terlebih belajar ilmu agama Islam, haruslah sesuai dengan bimbingan guru. Keenam, Waktu Yang Lama

Tips Agar Mendidik Anak Agar Semangat & Mudah Menghafal Al-Quran

  Tips Agar Mendidik Anak Agar Semangat & Mudah Menghafal Al-Quran بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ Anak yang shalih lagi memiliki hafalan quran yang banyak adalah dambaan tiap orang tua, apalagi jika hal tersebut adalah tabungan akhirat bagi orang tua nantinya. Oleh karena itu kita kumpulkan beberapa tips dalam mendidik anak. Tips ini mengarahkan pada pondasi mendidik anak shalih, bukan teknis menghafal Al-Qurannya, tanpa pondasi ini menghafal al-Quran akan menjadi sulit. Tips ini terbagi menjadi beberapa segi, dikarenakan pendidikan anak itu tidak terlepas beberapa segi. DARI SEGI ORANG TUA 1. Doa Tidak lain yang pertama adalah berdoa kepada Dzat yang menguasai langit, bumi dan seluruh makhluk. Tidaklah sesuatu itu jika sudah ditakdirkan Allah subhanahu wa ta’ala pasti akan terjadi, karena itu berdoalah kepada Allah tabaraka wata’ala karena Allah subhanahu wata’ala sudah menjanjikan akan mengabulkan doa hamba-hambanya. Doa-doa yang dapat diamalkan adalah sebagai berikut: Doa

Kegundahan Nabi Muhammad Saw Dibalik Turunnya Surah Ad-Dhuha

  Kegundahan Nabi Muhammad Saw Dibalik Turunnya Surah Ad-Dhuha Surah Ad-Dhuha merupakan surat yang ke-93 dari 114 surat dalam Al-Qur’an dan terdiri dari 11 ayat. Surat ini diturunkan di Mekkah – tepatnya sesudah surat Al-Fajr – atau lebih dikenal dengan istilah surat Makkiyah. Nama ad-Dhuha diambil dari kata yang terdapat pada ayat pertama, yang artinya “waktu matahari sepenggalahan naik (Safwat al-Tafasir).” Secara umum, surah Ad-Dhuha menerangkan tentang pemeliharaan Allah swt terhadap nabi Muhammad saw yang tidak pernah terhenti walaupun sekejap, menepis anggapan kaum kafir Quraisy yang menuduh beliau telah ditinggalkan Tuhannya, larangan berbuat buruk terhadap anak yatim dan orang yang meminta-minta serta perintah Allah swt kepada nabi saw supaya mensyukuri segala nikmat. Sebagaimana mayoritas surat Al-Qur’an, surah Ad-Dhuha juga memiliki peristiwa yang melatarbelakangi turunnya (asbabun nuzul). Ada banyak riwayat yang menyebutkan tentang peristiwa-peristiwa tersebut. Semua riwayat